Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Brilliant Diamond and Shining Pearl (Bagian 5)

13 Mei 2022   22:25 Diperbarui: 13 Mei 2022   22:34 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nah, ini baru seni. Jika membuat tembikar, biasakan ikuti putaran cakra," kata Hyunjae.
"Oh... begitu..." kata Yoon. "Hyunjae oppa, kita berbagi tugas. Aku kerjain lukisan dan tembikar, kamu bikin desain grafis. Kita pajang sama-sama di tempat festival."
"Tidak masalah," kata Hyunjae.

(musik: Chanel - "SloMo")

"Akhirnya selesai. Tidak lama, kan, kalau kubantu?" kata Hyunjae. "Sekarang mandi, Jayoon-ah. Pasti kulitmu kotor dari cat dan tanah liat."
"No problem," kata Yoon. "Aku selalu pake ini kalo mandi."
"Apa itu?" tanya Hyunjae.
"Biore Fresh Pomegranate Peach. Kulit yang cantik adalah kulit yang bersih dan segar. Biasanya aku kalo butuh inspirasi buat seni suka jalan-jalan keluar, dan aku sering kena asap knalpot atau terik matahari yang bikin kulit kusam. Dengan ini, kulit aku nggak cuman cantik dan bersih, tapi juga berkilau dan lembut," jelas Yoon tentang sabun yang dipakainya saat mandi.
"Bagus, Jayoon-ah. Mungkin dengan itu, orang yang datang ke festival tak hanya tertarik dengan karya senimu, namun juga yang membuatnya. Kulit yang cantik adalah kulit yang bersih dan segar, seperti katamu," kata Hyunjae. "Sekarang berendamlah di bak mandi sementara aku menyelesaikan karya seni digitalku."

Yoon kemudian berendam di bak mandi. Dia gampang menemukan inspirasi untuk karya seninya di mana pun, kapan pun, baik dari jalan-jalan, makan, atau mandi.

Lain halnya dengan Seeun. Di lapangan basket, Juyeon sedang melatih pacarnya tersebut bermain basket. Sejak berhenti menjadi Jim dan menguak identitas aslinya, Juyeon jadi punya banyak waktu berolahraga. Dia dan Seeun sama-sama penggemar klub sepak bola Juventus. Juyeon pernah bermain basket di kampus Universitas Sembarang Tempat sebelum lulus, dan tergabung dalam UKM basket semasa kuliah, dan sekarang menjadi pelatih pribadi Seeun. Ketika Juyeon tidak berada di lapangan melatih Seeun, mereka sering bermain tenis bersama atau menonton pertandingan sepak bola.

"Teknik dribel bola basket sangat susah, Se. Kamu butuh usaha, kerja keras, dan hormat terhadap guru. Kamu mungkin hanya anak dari Marianne Yujeong Gultom, seorang kickboxer pro, dan bakatmu diturunkan darinya. Bersyukurlah bahwa kamu, Margaretha Seeun Gultom, dianugrahi bakat olahraga dari ibumu. Tapi jangan sombong. Kamu juga akan bertanding basket eksibisi di festival seni," kata Juyeon seperti layaknya seorang guru olahraga.
"Tapi kita udah lama banget di sini, Bang Juy... aku udah lama nggak main basket, jadi aku kena sinar matahari dan kulit aku bakalan kering dan kusam..." kata Seeun.
"Pebasket yang baik adalah pebasket yang anti mengeluh. Kamu harus berlatih dribel terus sampai bisa. Saya yakin kamu sudah lama tidak main basket karena sibuk sekolah," kata Juyeon. "Kalau kamu sudah sukses, kamu boleh istirahat untuk memanjakan diri di kamar mandi."

Seeun berlatih dribel bola basket sampai 30 menit. Dia memang lama tidak bermain basket, jadi harus melatih kembali kemampuannya di cabang olahraga tersebut. Setelah 30 menit, akhirnya dia bisa dribel dan memasukkan bola ke dalam ring basket.

"Bang Juy, aku bisa!" pekik Seeun dengan girang.
"Bagus, Se! Kamu hebat! Kamu adalah murid sekaligus pacar nomor satuku. Karena memang tidak ada yang sehebat kamu dalam hal basket. Sekarang kamu boleh ke kamar mandi untuk membersihkan diri, sekalian memanjakan diri. Pakai ini. Titipan dari ibumu," kata Juyeon sambil menyodorkan sabun kepada Seeun.
"Biore Floral Spa, kan?" tanya Seeun kepada Juyeon.
Juyeon mengangguk.
"Ini favorit aku. Biasanya kalo capek dan stres setelah olahraga, aku mandi pake ini, dan kulitku jadi lembut dan berkilau. Wanginya juga enak banget," kata Seeun.
"Bagus. Pebasket wanita yang cantik adalah pebasket wanita dengan kulit berkilau dan lembut yang membuat mata penonton tertuju padanya di lapangan," kata Juyeon. "Festival tinggal seminggu lagi! Kita masih ada waktu untuk latihan!"

(musik: S10 - "De diepte")

Seeun bergegas mandi setelah berlatih basket. Dia menuang sabun cair dan menuangnya ke bak mandi. Seeun langsung masuk ke dalam bak mandi dan berendam selama 15 menit. Busa sabun menempel di pipinya. Dia merasa air hangat dapat menghilangkan lelah dan stresnya setelah berolahraga di luar. Tiba-tiba Yujeong datang dan ikut berendam dengan Seeun. Mereka mengobrol.

"Seeun anakku, ingatlah, ketika nanti di lapangan, konsentrasi pada permainan. Semua mata tertuju padamu, Se! Kalahkan lawanmu, dan pikat penonton dengan berkilaunya kulit cantikmu!" kata Yujeong sambil memberi motivasi untuk putri bungsunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun