"Mama gendong sampai rumah, ya?" kata ibu Jihan. Beliau khawatir Jihan masih kurang stabil untuk berjalan kaki sendiri.
Sesampainya di rumah ibu Jihan...
"Mama tahu segalanya dari Minyoung. Kamu mau meyakinkan Arin unnie untuk kembali tinggal dengan kita. Kamu adalah adik yang baik. Kamu cepat besar sekarang, mengerti kondisi keluarga. Kamu alasan keluarga kita selalu bahagia," kata ibu Jihan.
"Tapi bukannya Jihan terlalu cepat besar? Jihan nggak mau cepat besar. Jihan mau selamanya jadi bayi kecil Mama," kata Jihan kepada sang ibu.
"Jihan akan selalu jadi bayi kecil Mama, walaupun umur Jihan sudah 17 tahun," kata ibu Jihan.
Jihan mencium pipi ibunya. Dia memegang tangan ibunya. Halus dan lembut, seperti baru memakai lotion.
"Jihan sayang Mama," kata Jihan.
"Mama juga sayang Jihan," kata ibu Jihan.
"Nyanyi dong, Ma. Jihan kangen suara Mama kalo bobokin Jihan," pinta Jihan.
"No sweat," ibu Jihan menyetujui permintaan putri bungsu kesayangannya.
(musik: Cornelia Jakobs - "Hold me closer")
Itu adalah lagu tidur yang selalu dinyanyikan ibu Jihan untuk putri bungsunya sejak dia baru lahir sampai sekarang usianya 17 tahun.
Lain halnya dengan Michael keesokan harinya.
"Minyoung... aku tidak percaya kaulah yang menyelamatkanku dari kejahatanku... aku minta maaf... aku benar-benar buruk..." kata Michael kepada Minyoung.
"Tidak apa-apa. Kecelakaan kerja bisa terjadi kapan saja. Itu sudah kejadian 27 tahun lalu. Sekarang sudah saatnya insaf. Kejahatanmu tidak disengaja, tetapi kau sudah membahayakan banyak orang dengan zombie alien di Kerajaan Antah-Berantah. Sekarang kerajaan tersebut sudah dibangun kembali setelah aku, Yujeong, Eunji, dan Yuna menangkap mereka," kata Minyoung.
Minyoung dan Michael berpelukan.
"Aku mencintaimu, Minyoung," kata Michael.
"Aku juga, Mike," kata Minyoung.