Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Brilliant Diamond and Shining Pearl (Bagian 4)

2 April 2022   16:42 Diperbarui: 2 April 2022   16:45 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba, momen romantis mereka dikejutkan oleh pekikan dari luar ruang operasi.

"Papa!" ternyata Sumin, putri semata wayang mereka.
"Sumin?!" pekik Michael. Dia pun langsung memeluk Sumin. Matanya basah. "Oh, Sumin... anakku... maafkan Papa yang menghilang lama... Papa tidak sempat melihat kelahiran dan perkembanganmu. Kamu cantik sekali sekarang," kata Michael kepada Sumin, sesenggukan.
"Mike, Sumin menuduh Jihan berkhianat padanya dan teman-temannya. Sekarang Jihan masih pemulihan di rumah ibunya," kata Minyoung.
"Benarkah itu, Min?" kata Michael. Michael tidak pernah mengajarkan anaknya menuduh orang baik berkhianat. Jihan memang baik hati dan dikenal selalu menjaga amanah.

Sumin mengangguk dan mengakui sikap buruknya terhadap Jihan.

"Dengar, Sumin anakku. Papa tidak pernah mengajarkanmu menuduh anak baik seperti Jihan berkhianat. Dia rajin belajar dan menjaga amanahnya selalu," kata Michael menasihati putri tunggalnya.
"Sumin tahu, Pa. Kata-kata itu keluar dari mulut Sumin tanpa sengaja. Sumin ingin minta maaf ke Jihan. Seeun, Yoon, dan J juga," kata Sumin.
"As you should," kata Michael. Dia dan Sumin berpelukan lagi sambil menangis. Minyoung melihat momen romantis suami dan putrinya dari kejauhan. "Tidurlah dengan Papa siang ini. Papa sudah sehat dan baik hati lagi sekarang," kata Michael lagi sambil menggendong Sumin.

Michael masih kuat menggendong Sumin ke mana-mana.

Sorenya, Jihan bangun tidur dalam kondisi sudah segar bugar. Dia bergegas mandi dan berpakaian. Ketika membuka pintu, dia terkejut ketika melihat Sumin dkk. menatapnya dengan tatapan meminta maaf.

"Eh, elu. Bukannya lo berempat masih marah sama gue?" tanya Jihan.
"Kita bahas di ruang tengah," kata Sumin.

Sumin langsung mengajak Jihan berbincang di ruang tengah rumah ibunya.

"Ji, maafin kita. Kita tahu kita nggak sadar nuduh lo pengkhianat. Padahal... lo tahu Jungwon masih sedih ditinggal nyokap dia... dia emang sebutuh itu ama lo..." kata Sumin.

Jihan terdiam membisu.

"Michael ternyata bokap gue. Dia jadi jahat 27 tahun karena kecelakaan kerja yang menyebabkan kepribadiannya berubah. Setelah dirawat di rumah sakit, dia jadi baik hati dan nyuruh kita untuk minta maaf ke lo. Lo mau maafin kita?" kata Sumin. Dia masih ingin bersahabat dengan Jihan.
"Iya, gue maafin, kok. Lo sahabat gue selamanya, Min," kata Jihan sambil memeluk Sumin.
"Lo juga, Ji," kata Sumin membalas pelukan Jihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun