Kenapa di Jakarta? Mengapa tidak memanfaatkan utilitas kepulauan seribu? Apa dasar pemikiran utama sehingga harus difungsikan sebagai hunian terintegrasi? Bagaimana menciptakan sinergi pembagunan tanpa merubah ekosistem?.
Sketsa itu membayang, lalu teringat Pulau Tidung Kecil yang terhubung dengan Pulau Tidung Besar melalui Jembatan Cinta berwarna Pink itu yang belum banyak terjamah. Kenapa Pemda tidak memberdayakan partisipasi swasta lokal/ daerah? Membangun eko-wisata yang menghidupkan ekonomi daerah tersebut.
Dibanding harus menggandeng peran konglomerasi swasta, proses distribusi ekonomi dan upaya mengatasi kesenjangan ekonomi dapat dilaksanakan dengan mengajak serta masyarakat utk berdaya upaya bagi diri dan lingkungannya.
Penanaman bakau disepanjang garis pantai, pengaturan kebersihan lokasi wisata dan pemukiman, melakukan zonasi wisata yang dikelola oleh masyarakat lokal. Ah.. sayang para elit sibuk dengan urusan kursi kekuasaan dibanding mengurusi masyarakatnya yang harusnya dilindungi dengan kekuasaan yang dimiliki tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H