Â
Karya-karya Wianta yang dipamerkan di Locca Sea House Jimbaran antara Triangle dan Golden Legacy bukan sekadar berusaha merangsang imajinasi pemirsa atas ruang-ruang segitiga yang ia hadirkan. Tapi bagaimana pengunjung seperti diantarkan menyusuri ruang-ruang yang menjadi misteri triangle itu sendiri. Nicolaus Kuswanto dan Agung Prianta dari Zen-1 Gallery dan JHub Art Space sudah membaca secara jeli, bahwa disamping melanjutkan proyek edukasi seni kepada publik atas pengenalan kembali periodisasi pencapaian karya Wianta, juga menjadikan kejutan baru dalam menikmati karya seni Made Wianta.
Â
Baik Nico dan Agung dari awal sepakat untuk menghadirkan kembali giant instalasi flying triangle. Dengan memanfaatkan penerjemahan lukisan triangle ke dalam bentuk tiga dimensi serta adanya lukisan yang diletakkan pada bidang segitiga itu, pengunjung dapat menangkap dengan mudah imajinasi dari bentuk-bentuk triangle beserta misterinya.
Lebih menariknya lagi, Nico dan Agung telah menyediakan ruang dengan kontruksi scaffolding untuk mengajak pengunjung menikmati karya The Mysteri Flying Triangle dengan pandangan secara eagle eyes. Maka, bila ada ungkapan menikmati karya seni itu harus lebih dari sekedar melihat, tentunya adalah benar adanya. Untuk itu melalui pameran The Mystery Flying Trangle dan Golden Legacy Made Wianta, saya pastikan pengunjung akan diajak untuk turut merasakan, menghayati, serta menemukan dan mendapatkan kejutan baru. (Yudha Bantono, Bali, 20.06.2023)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H