Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Antara The Mystery Flying Triangle dan Golden Legacy Made Wianta

20 Juni 2023   16:00 Diperbarui: 20 Juni 2023   20:38 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Karya-karya Wianta yang dipamerkan di Locca Sea House Jimbaran antara Triangle dan Golden Legacy bukan sekadar berusaha merangsang imajinasi pemirsa atas ruang-ruang segitiga yang ia hadirkan. Tapi bagaimana pengunjung seperti diantarkan menyusuri ruang-ruang yang menjadi misteri triangle itu sendiri. Nicolaus Kuswanto dan Agung Prianta dari Zen-1 Gallery dan JHub Art Space sudah membaca secara jeli, bahwa disamping melanjutkan proyek edukasi seni kepada publik atas pengenalan kembali periodisasi pencapaian karya Wianta, juga menjadikan kejutan baru dalam menikmati karya seni Made Wianta.

 

Ruang atas dengan konstruksi scalffolding untuk melihat karya dengan pandangan eagle eyes. (Dok. Pribadi)
Ruang atas dengan konstruksi scalffolding untuk melihat karya dengan pandangan eagle eyes. (Dok. Pribadi)

Baik Nico dan Agung dari awal sepakat untuk menghadirkan kembali giant instalasi flying triangle. Dengan memanfaatkan penerjemahan lukisan triangle ke dalam bentuk tiga dimensi serta adanya lukisan yang diletakkan pada bidang segitiga itu, pengunjung dapat menangkap dengan mudah imajinasi dari bentuk-bentuk triangle beserta misterinya.

(Dok.Pribadi)
(Dok.Pribadi)

Lebih menariknya lagi, Nico dan Agung telah menyediakan ruang dengan kontruksi scaffolding untuk mengajak pengunjung menikmati karya The Mysteri Flying Triangle dengan pandangan secara eagle eyes. Maka, bila ada ungkapan menikmati karya seni itu harus lebih dari sekedar melihat, tentunya adalah benar adanya. Untuk itu melalui pameran The Mystery Flying Trangle dan Golden Legacy Made Wianta, saya pastikan pengunjung akan diajak untuk turut merasakan, menghayati, serta menemukan dan mendapatkan kejutan baru. (Yudha Bantono, Bali, 20.06.2023)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun