Senyum, dan keramahtamahan masyarakat Pasundan itu aset yang harus dipelihara.
Bukan hanya itu, sifat kepribadiannya yang mau terbuka dengan dunia luar yang terpancar dengan semangat "Silih Asah Silih Asuh Silih Asih" ( saling mencerdaskan, saling membimbing, saling menyayangi ).
Semangat inilah yang menjiwai seluruh warga masyarakat Pasundan. Dari sinilah semangat kerukunan bermuara.
Akibatnya, Tatar Pasundan disayang Tuhan. Semua warga yang terdiri dari beraneka suku, agama, ras bisa hidup guyub membangun Tatar Pasundan (*).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H