Mohon tunggu...
Yulianus Suhartono
Yulianus Suhartono Mohon Tunggu... Lainnya - Y. Suhartono

Di sinilah saat ada waktu luang, kita sebentar mampir mengunjungi indahnya aneka peristiwa hidup. Duduk di teras ditemani secangkir kopi, duduk santai barang 20 sampai 30 menit, melepas lelah guna merajut ide-ide baru sebagai bekal menata hidup semakin baik di bandingkan hari kemarin. Jangan bosen singgah setiap hari di sini. Terima kasih ( Y. Suhartono, penunggu rumah ).

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Bumi Pasundan Lahir Saat Tuhan Lagi Tersenyum

3 November 2021   20:42 Diperbarui: 3 November 2021   21:34 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senyum, dan keramahtamahan masyarakat Pasundan itu aset yang harus dipelihara.

Bukan hanya itu, sifat kepribadiannya yang mau terbuka dengan dunia luar yang terpancar dengan semangat "Silih Asah Silih Asuh Silih Asih" ( saling mencerdaskan, saling membimbing, saling menyayangi ).

Semangat inilah yang menjiwai seluruh warga masyarakat Pasundan. Dari sinilah semangat kerukunan bermuara.

Akibatnya, Tatar Pasundan disayang Tuhan. Semua warga yang terdiri dari beraneka suku, agama, ras bisa hidup guyub membangun Tatar Pasundan (*).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun