Senyum, dan keramahtamahan masyarakat Pasundan itu aset yang harus dipelihara.
Bukan hanya itu, sifat kepribadiannya yang mau terbuka dengan dunia luar yang terpancar dengan semangat "Silih Asah Silih Asuh Silih Asih" ( saling mencerdaskan, saling membimbing, saling menyayangi ).
Semangat inilah yang menjiwai seluruh warga masyarakat Pasundan. Dari sinilah semangat kerukunan bermuara.
Akibatnya, Tatar Pasundan disayang Tuhan. Semua warga yang terdiri dari beraneka suku, agama, ras bisa hidup guyub membangun Tatar Pasundan (*).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI