Mohon tunggu...
suryo hadi kusumo
suryo hadi kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan pejuang seni.

saya hanyalah seorang pencinta seni dan pengkahayal, yang memiliki pikiran abstrak, serta mengabdikan diri kepada sebuah seni.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Perbatasan

5 Januari 2024   20:00 Diperbarui: 5 Januari 2024   20:07 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seorang ibu dan anak dikoyak-koyak tiada ampun hanya perihal kesuksesannya

Seorang warga dibakar tanpa bukti 

Seorang warga dikeroyok masa

Seorang warga dihinakan karena tak mau disuruh mengakui kesalahan yang tidak diperbuatnya

Ahh sudah cukup ....

Sudah cukup ....

Melihat seorang ibu menarik gerobak sampah dengan anak balita di atasnya saja aku hampir-hampir tak tega

Tapi aku bisa apa ...

Hidupku juga tak bisa diandalkan

Kini aku ada di sebuah perbatasan

Kini aku melihat pagi dan malam bagai neraka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun