"Hari ini siapa saja yang datang ke sini, Yo?" tanya Papa.
Kembali malam ini saya cuma berdua bersama Papa di rumah sakit. Keadaan Papa nampak semakin parah, badannya lemas dan mukanya semakin pucat.
"Tadi siang Pak Liem datang lagi. Dia minta kepastian, apa Papa bersedia dibawa ke Amerika buat berobat..."
"Hmmm, siapa lagi?"
Lalu saya menyebutkan tamu-tamu yang datang hari ini. Mama sudah membuatkan buku tamu sehingga semua termonitor siapa saja pengunjung yang datang menjenguk.
"Mereka itu siapa sih, Pa? Kok, banyak amat kenalan Papa yang kami nggak pernah liat?"
"Siapa yang mau kamu tanyakan?" sahut Papa balik bertanya.
"Kita mulai dengan Franz yang dari Papua. Apa hubungan dia dengan Papa?"
"Oh, Franz Rumaropen. Itu cerita sudah lama sekali. Waktu itu Papa masih bujangan dan belum kenal sama Mama kamu."
"Ceritanya bagaimana, Pa?"
"Waktu berkelana ke Papua dulu, hampir setahun Papa menginap di rumah bapaknya Franz. Namanya Thomas Rumaropen. Franz masih sangat kecil waktu itu. Mungkin baru berusia 5 tahun."