Mohon tunggu...
Yoyo
Yoyo Mohon Tunggu... Buruh - Lorem ipsum dan lain-lain seperti seharusnya

Tour leader. Pengamat buku, kutu buku, penggila buku dan segala hal yang berbau buku.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pertengkaran di Bus

18 November 2017   18:33 Diperbarui: 18 November 2017   18:50 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

"Akan lebih ampuh lagi kalau dilengkapi dengan doa, Pak Anton. Jadi ketika Bapak menghembuskan napas dari mulut, iringi dengan ucapan, "Ya Tuhan, mohon buanglah semua kecemasan dan berilah hambaMu ketenangan. Amin.'" kata saya lagi.

Percakapan dengan Pak Anton ternyata didengarkan juga oleh anggota rombongan yang lain. Tanpa diminta beberapa di antaranya mencoba mempraktikkan pernapasan segitiga ini. Saya tersenyum melihat mereka. Memang ketika usia bertambah, manusia akan menjadi lebih cemas dan lebih sensitif, itu sebabnya perlu ada orang yang selalu mensupport mereka agar masa tua bisa dijalani dengan tenteram dan nyaman.

"Wah, pakai doa ternyata  lebih manjur, " kata Pak Anton lagi. "Dari mana kamu belajar semua ini, Yo?"

"Dulu saya juga takut terbang, Pak. Teman saya sekampus yang mengajarkan metode ini," sahut saya.

"Wuuuu...! Ayo pesawat! Silakan terbang. Saya tidak takuut!!!" Saking senangnya Pak Anton berteriak cukup keras sehingga beberapa penumpang menoleh ke arah kami.

Benar saja! Ketika pesawat take off, Pak Anton mampu menghadapinya dengan tenang. Walaupun wajahnya agak sedikit pucat, ketika pesawat sudah stabil dan lampu tanda seat belt boleh dilepas, dia sudah tenang sepenuhnya. Saya lega bukan main. Semoga ini menjadi permulaan  yang baik dari rangkaian perjalanan tour kami.

Waktu penerbangan memakan waktu sekitar 15 jam dengan transit setengah jam di Dubai. Untuk membunuh waktu, saya melahap buku Pramudya Ananta Toer yang berjudul Gadis Pantai. Sebuah kisah tentang gadis di bawah umur yang dinikahi oleh seorang Bangsawan Jawa untuk dijadikan selir. Saat pernikahan, bangsawan itu sendiri tidak hadir sehingga tempatnya diwakilkan oleh sebuah keris sebagai representasi kehadiran mempelai pria. 

Keesokan harinya, kami mendarat di Amsterdam. Bandar Udara Internasional Schiphol, Amsterdam, adalah bandara utama di Belanda  yang terletak di selatan. Schiphol adalah salah satu dari bandara di Eropa yang bersaing menjadi pintu masuk utama ke benua Eropa. Pesaing beratnya adalah Bandara Heathrow di London dan Bandara Charles de Gaulle di Paris.  Pada tahun 2004, Schiphol meraih urutan ke empat di Eropa dengan jumlah penumpang lebih dari 42,5 juta orang.

"Yoyo!" Tepat di Meeting Point, sebuah suara memanggil.

"Hello Torro." Saya menghampiri orang itu dan memeluknya dengan hangat.

Torro adalah supir bus yang akan mengantar kami selama di Eropa. Dia orang Belanda keturunan imigran dari Spanyol. Usianya sudah 55 tahun tapi badannya, walaupun gemuk, masih terlihat tegap, sehat dan gesit. Setiap membawa rombongan turis, saya selalu menyewa bus darinya. Dia punya armada penyewaan bus yang bisa disewa termasuk dengan supirnya. Tapi entah kenapa, kalau saya yang menyewa, Torro selalu mengajukan diri untuk sekalian jadi supirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun