Mohon tunggu...
Yoyo
Yoyo Mohon Tunggu... Buruh - Lorem ipsum dan lain-lain seperti seharusnya

Tour leader. Pengamat buku, kutu buku, penggila buku dan segala hal yang berbau buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cindy Sang Dewa Penolong

16 Agustus 2016   15:14 Diperbarui: 17 Agustus 2016   04:04 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“kalau kamu nggak mau? Terus kamu mau ke mana?”

“Belum tau tapi yang pasti nggak tinggal sama kamu.”

Mendengar jawaban saya, Cindy memeluk saya lagi, “Yoyo, dengerin aku. Kalau kamu nggak mau tinggal sama aku...okay, fine! Tapi kamu belum tau mau ke mana kan? Kamu nggak ada tempat tujuan, kan?” katanya.

Saya masih sesunggukan.

“Sebelum kamu dapet tempat tujuan, kamu tinggal sama aku aja dulu. Minimal sampe bayi itu lahir.”

Saya masih belum bisa menghentikan sesunggukan ini.

“Kamu mau kan tinggal sama aku? Sementara aja dulu. Nanti kalau kamu udah ada tempat tujuan, silakan kalau kamu pergi.”

Sedu sedan yang kata Chairil Anwar tidak perlu itu ternyata masih mendominasi emosi saya.

“Okay kan Yo? Please? Kalau kamu nggak melakukannya untuk kamu, lakukanlah untuk anak kamu.”

Gara-gara dia menyebut demi anak yang ada di dalam perut, saya jadi berpikir ulang,‘Iya betul. Anak saya tidak boleh terlunta-lunta nasibnya. saya tidak bisa menolak lagi. Saya peluk Cindy seerat mungkin dan pecahlah kembali tangis saya. Kali ini kencang sekali sehingga Si Bartender kembali menghampiri.

“Excuse me Ladies. Is she sick? How can I help you? I can call a doctor if you like.” kata Sang Bartender.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun