"Iya kamu saja" lanjut Fiora
Yang lainnya menyetujui jika Leon yang menjadi ketua murid. Aku hanya diam, tidak mengatakan apapun.
Hari-hari berjalan dengan penuh kesenangan bagi siswa lain. Mereka terus membeli barang yang mereka inginkan. Mereka terlalu berfoya-foya sehingga ketika ujian berlangsung mereka tidak peduli.
Satu bulan kemudian. Kelas ribut seperti biasa, bel masuk terdengar, tidak lama kemudian Miss Diana masuk ke dalam kelas.
"Pagi anak-anak, disini aku akan memperlihatkan perolehan nilai kalian selama satu bulan dari kelas A-D" Miss Diana menyalakan proyektor. Kelas hening seketika.
"Lihat ini perolehan nilai kalian selama satu bulan" Di depan terlihat urutan nilai yang membuat kita semua terkejut.
"Kalian mendapat urutan nilai terendah diantara kelas yang lainnya"
Disana tertulis nilai kelas A memperoleh nilai 935, kelas B memperoleh nilai 727, kelas C memperoleh nilai 776 dan kelas D memperoleh nilai 660.
"Kalian terlalu berfoya-foya dengan poin yang kalian dapatkan, padahal sebenarnya itu juga mempengaruhi nilai kalian, jika suatu kelas mendapatkan nilai terendah makan poin bulanan akan dikurangi dan hanya akan mendapatkan 500 poin untuk satu bulan kedepan!" Jawab tegas Miss Diana.
Semua siswa terlihat sangat kecewa dengan berkurangnya poin yang mereka dapatkan.
Sudah kuduga, tidak mungkin sekolah ini memberikan kita uang bulanan sebesar Rp.10.000.000 setiap bulannya, jika itu terus menerus selama tiga tahun yang akan datang, sekolah ini akan bangkrut.