Secepat kilat, tangan Maryam mencubit pinggang Yu Partinah.
“Mbakyuuu .... ,” tanpa sadar Maryam menutup mukanya dengan kedua tangannya.
Ia tak sadar tangannya masih memegang singkong. Yu Partinah makin dapat kesempatan untuk menggoda Maryam yang makin salah tingkah. Tanpa sadar tawa mereka yang tampak riuh, terdengar oleh Simbok yang sedang berada di ruang tamu.
“Subhanallah, duh ... rame banget suaranya, ada apa ini,” Simbok penasaran.
Dan dua wanita muda itu saling berpandangan dan kemudian kembali tertawa.
Melihat itu, Simbok Cuma geleng-geleng kepala sambil tersenyum.
“Nduk, sudah jadi belum lemetnya? Jangan lupa irisan nangkanya hlo, biar wangi,” kata Simbok mengingatkan.
“Beres Mbok, ini dibantu Yu Parti, pokoknya buka puasa nanti sore, anak-anak pasti suka lemetku,” lanjut Maryam dengan hati berbunga-bunga seraya menyunggingkan senyum terindahnya.
~ Yfs ~
Ambarawa, 07 April 2023