Maya segera berlari menyongsong 2 putri kembarnya, memeluknya sembari menangis.
"Ya Rabb, kalian kemana saja tadi? Mama khawatir dengan kalian ..." suara Maya terdengar terbata-bata.
"Sudah Mah, kita makan dulu yuk ... Ayah lapar nih ... " Pak Bram berusaha tetap tenang untuk mencairkan suasana.
"Kami minta maaf Yah, Mah, Kak Bimo, karena sudah membuat bingung semuanya," ucap Anisa dan Amina sembari memeluk mamanya.
Selesai makan, Anisa dan Amina mulai bercerita tentang ke mana mereka pergi. Selepas shalat magrib, mereka berjalan keluar dari mushala terlebih dahulu tanpa menunggu mamanya. Mushala itu terletak berdekatan dengan jalan raya.
Saat berjalan, Si kembar melihat seorang anak berusia sekitar 6 -7 Â tahun tengah duduk dekat sebuah pohon sendirian. Pakaiannya kumal, rambutnya tak terawat. Tampaknya ia sedang menahan lapar. Si kembar jatuh iba dengannya. Mereka kemudian menghampirinya dan menanyakan di mana ibunya. Anak itu berkata bahwa ibunya sedang ada di seberang jalan bersama adiknya yang masih kecil. Mereka tinggal di sebuah gerobak dan hanya mengandalkan makan dari uang hasil penjualan barang-barang bekas yang mereka kumpulkan.
Teringat akan nasihat ayahnya, agar mau berbagi dengan sesama, Â Amina dan Anisa berniat membantu anak itu. Anisa ingat ada uang seratus ribu di sakunya. Sebenarnya ia berniat menggunakan uang sakunya selama seminggu itu untuk dimasukkan ke kotak infaq di mushala tempat mereka shalat tadi. Tapi Anisa lupa. Â Anisa dan Amina kemudian memesan beberapa snack untuk diberikan kepada anak kecil itu. Itulah yang membuat mereka menunggu lama dan membuat mamanya khawatir.
Mendengar penjelasan putri kembarnya, Maya merasa trenyuh, terharu sekaligus bangga. Betapa tidak? Putri kembarnya sudah melaksanakan salah satu amalan sunnah di Bulan Ramadhan, yaitu memperbanyak sedekah.
                                Â
Artinya: Nabi SAW bersabda, "Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang ditunaikan pada bulan Ramadhan." (HR Tirmidzi, dari Abu Hurairah)
"Alhamdulillah, terima kasih sayang, kalian hebat dan sudah mengerti untuk saling berbagi kepada yang membutuhkan. Mama dan Ayah bangga sekali, tapi besok ijin dulu supaya Mama dan Ayah tidak khawatir," ucap Maya dengan lemah lembut.