Mohon tunggu...
YOSI RAMADONA M.Sn
YOSI RAMADONA M.Sn Mohon Tunggu... Guru - GURU & DOSEN

Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Justru pelajaran yang paling berharga muncul dari diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

LK 1.1 Identifikasi Masalah

14 Januari 2024   10:54 Diperbarui: 14 Januari 2024   11:00 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petunjuk: Silakan identifikasi masalah-masalah pembelajaran yang mungkin terkait dengan penanganan siswa bermasalah dan berkebutuhan khusus, membangun relasi dengan siswa, melakukan disiplin positif, pemberian feedback, metode pembelajaran, masalah motivasi, materi HOTS (High Order Thinking Skills), literasi numerasi, miskonsepsi, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, asesmen, interaksi dengan orang tua siswa, menggunakan model-model pembelajaran inovatif, dan masalah terkait lainnya yang menjadi tugas keseharian guru berdasarkan pengalaman Anda saat menjadi guru.

No

Jenis permasalahan

Masalah yang diidentifikasi

Analisis identifikasi masalah

1

Pedagogik, literasi dan numerasi

  • Pedagogik: Siswa tidak serius belajar


  • Literasi: siswa kurang berminat dalam membaca buku


  • Numerasi: siswa kesulitan menghafal gerak tari

Siswa tidak serius dalam proses pembelajaran berlangsung, dan suka menganggu kawannya yang serius belajar. Siswa tidak antusias belajar.

Sumber: Eman Nataliano Busa. Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 2. No. 2 (2023) hal. 115. "Siswa yang kurang antusiasi dalam belajar seringkali merupakan akibat dari kurangnya kemampuan, sehingga menyebabkan mereka tidak berusaha untuk memanfaatkan kemampuannya."

Siswa malas pergi ke perpustakaan sehingga siswa kekurangan referensi dalam mengerjakan tugas-tugas. Siswa lebih cendrung menyontek punya temannya.

Sumber:  Sabilal Muhtadien. Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Kunjungan Siswa ke Perpustakaan. Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro. Hal. 5 

"Terdapat dua faktor yang mempengaruhi rendahnya minat baca siswa yang berkaitan dengan rendahnya minat kunjung siswa ke perpustakaan sekolah, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri masing-masing siswa. Faktor internal meliputi adanya kecenderungan malas dalam beraktivitas, minat dan motivasi yang rendah, kecenderungan siswa tidak memiliki gairah untuk membaca, Kesibukan beraktivitas, Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor eksternal meliputi: a. Sarana dan prasarana, dalam proses kegiatan yang terjadi di perpustakaan harus ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai, sehingga siswa dapat memperoleh informasi dan betah berlama-lama di perpustakaan sekolah. b. Pelayanan, pustakawan sekolah seharusnya dapat melayani dengan sabra. c. Status sosial, datang ke perpustakaan tidak hanya dikhususkan bagi sebagian golongan tertentu saja, tetapi ke perpustakaan dapat dilakukan oleh semua golongan d. Lingkungan. e. Kemajuan teknologi memperkenalkan siswa dengan begitu banyak multimedia berupa internet, laptop, smartphone, dan sebagainya."

Siswa kesulitan dalam menghafal  dan menghitung gerakan tari sesuai tempo musik iringannya.

Sumber: Leni Lestari. Usaha guru mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran seni budaya tari. (skripsi). UIR Sendratasik. 2020. Hal. 2"Menurut Jamaris  kesulitan belajar tidak berhubungan langsung dengan tingkat intelegensi dari individu yang mengalami kesulitan, namun individu tersebut mengalami kesulitan dalam menguasai ketrampilan belajar dan dalam melaksanakan tugas-tugas spesifik  yang dibutuhkan dalam belajar seperti yang dilakukan dalam pendekatan dan metode pembelajaran konvensional. "

2

Siswa berkebutuhan khusus

Siswa berkebutuhan khusus seringkali over acting dalam proses belajar mengajar

Siswa berkebutuhan khusus terkadang membuat teman-temannnya tidak fokus dalam belajar. Ada-ada saja ulahnya seperti marah tanpa sebab yang jelas, dan mengajak guru mengobrol bahkan memijit-mijit guru disaat jam pelajaran sedang berlangsung. Jika ditegur atau dinasehati emosinya meledak-ledak.

Sumber: Tarindra Puspa Wijayanti et al. Journal of Creativity Student 2. 2019. Hal.3 "Keberadaan sekolah inklusi akan memberikan dampak tersendiri bagi pengembangan kepribadian dan kepekaan sosial anak. Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan anak normal kurang memiliki kepekaan kepada anak yang berkebutuhan khusus. Disini seorang guru dan lingkungan sekolah sangat berperan dalam mengasah kepekaan sosial anak, karena sejatinya manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan komunikasi dengan makhluk lainnya".

3

Membangun relasi/hubungan dengan siswa dan orang tua siswa

Kurangnya dukungan orang tua terhadap proses belajar siswa terutama praktek.

Dalam pelaksanaan ujian praktik seni tari. Siswa menampilkan pertunjukan tari didukung oleh unsur-unsur pendukungnya. Siswa biasanya menyewa baju tari dan make up. Terkadang orang tua tidak mau mengeluarkan uang untuk hal tersebut sehingga siswa tidak maksimal dalam pertunjukan .

Sumber: Mumu*), dkk. Hubungan kualitas kerja sama sekolah dan orang tua dengan intensitas usaha belajar siswa. Universitas Siliwangi. Vol.1 No.1. 2019. "Keterlibatan orang tua dalam pendidikan dapat diidentifikasi dalam beberapa pola yang berbeda seperti kerjasama antara orang tua dan anaknya di rumah (misalnya, membantu dengan pekerjaan rumah), kegiatan berbasis sekolah (misalnya, menghadiri acara sekolah), atau komunikasi orang tua-guru (misalnya, berbicara dengan guru tentang pekerjaan rumah), serta pemantauan perilaku anak-anak di luar sekolah. Keterlibatan orang tua juga dapat dikaitkan dengan indikator lain seperti keberhasilan sekolah, tingkat repetisi (mengulang kelas) yang rendah, tingkat drop-out yang lebih rendah tingkat, tingkat kelulusan dan ketepatan waktu studi yang tinggi, serta tingkat partisipasi dalam program pendidikan lanjut yang lebih tinggi (Barnard, 2004)."

4

Pemanfaatan model pembelajaran yang inovatif

Siswa kurang merespon guru saat memberikan  model-model pembelajaran yang inovatif

Siswa bersikap acuh tak acuh saat guru mengajarkan materi pelajaran. Beberapa model pembelajaran dengan inovasi-inovasi menarik tidak berhasil mencapai tujuan dan sasaran.

Sumber: Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan edisi revisi. PT RajaGrafindo Persada.2009. hal. 190-191. Tujuan utama inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni: kemampuan dari sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk srtuktur dan prosedur organisasi. Jadi keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.  

 

5

Pemanfaatan Tekhnologi

Sekolah menerapkan larangan membawa hp android.

Siswa kesulitan dalam praktik seni tari karena tidak ada media hp. Siwa tidak bisa melihat youtube ataupun google sebagai acuan atau referensi gerakan, disaat praktik tari siswa kesulitan dalam musik iringan tari.

Sumber: Darwin Effendi dan Achmad Wahidy. Pemanfaatan Teknologi dalam Proses Pembelajaran

Menuju Pembelajaran Abad 21. Universitas PGRI Palembang. 2019. Hal. 2-3 "Pembelajaran abad 21 menerapkan kecakapan belajar & inovasi, kecakapan informasi, media dan teknologi (melek digital). Pembelajaran abad 21 memiliki kompetensi antara lain: kreatif dan inovasi, berpikir kritis menyelesaikan masalah, komunikasi dan kolaborasi. Selain itu, peserta didik dan pendidik memiliki kompetensi dalam memiliki informasi, media and teknologi, atau dengan kata lain mereka harus melek informasi, melek media, dan melek TIK. Perkembangan teknologi telah memunculkan model pembelajaran yang inovatif dan kreatif dalam proses pembelajaran

6

Masalah Motivasi

Siswa tidak mendapatkan motivasi belajar dari rumah

Siswa hanya belajar di sekolah sementara di rumah siswa tidak mendapatkan dorongan belajar dari orang tua. Orang tua sibuk dengan urusannya sehingga siswa sering tidak mengerjakan tugas-tugas, siswa lebih banyak bermain dan nongkrong bersama teman-temannya.

Sumber: Reni Hidayati, dkk. Faktor Penyebab Menurunnya Motivasi Belajar Siswa . Jurnal EDUCATIO. 2022. Hal 1. " Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab siswa mengalami penurunan motivasi dalam belajar adalah menurunnya minat, sikap siswa dan aspek jasmani pada siri siswa. Faktor lain yang juga mempengaruhi diantaranya lingkungan keluarga, lingkungan sosial dan lingkungan sekolah. Guru perlu meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran dengan menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan, menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, serta penggunaan media pembelajaran yang konkrit. "

7

Lingkungan belajar (ramah anak)

Siswa tidak betah dikelas / keluar masuk kelas saat proses pembelajaran berlangsung

Siswa sering permisi keluar kelas dengan alasan ke wc tapi mereka terkadang tidak ke wc, mereka bahkan menonton teman-temannya yang sedang berolah raga dilapangan bahkan terkadang mereka ikut bermain volly, futsal, basket dll.

Sumber: Ina Magdalena, dkk. Analisis Faktor Siswa Tidak Memperhatikan Penjelasan Guru. Universitas Muhammadiyah Tangerang. 2020. Hal. 2 "Dalam proses pembelajaran siswa senantiasa dihadapkan pada situasi jenuh karena materi serta metode pengajaran yang kurang menarik dan monoton. Hal ini menyebabkan siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. Keterkaitan antara belajar dengan hasil belajar bukan hanya tergantung pada kecemerlangan otak, tetapi sikap, kebiasaan dan keterampilan belajar serta faktor-faktor yang berasal dari luar siswa juga memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan belajar siswa."

Catatan: Identifikasi masalah pembelajaran yang tercantum di atas bersifat umum dan dapat berbeda-beda dalam setiap konteks kelas. Disarankan untuk mengadakan diskusi lanjutan dengan rekan guru dan mempertimbangkan pengalaman pribadi serta kebutuhan spesifik di lingkungan pembelajaran Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun