Mohon tunggu...
Yoshua Markus Mariwu
Yoshua Markus Mariwu Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketing Specialist

Web Designer | Social Media Manager | Penulis

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

TikTok Shopnya atau Produk Impornya yang Harus Diregulasi?

8 Oktober 2023   07:55 Diperbarui: 9 Oktober 2023   12:35 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan kalau TikTok Shop masih ada namun produk impor dari Tiongkoknya sudah dibatasi, tidak bisa sembarangan masuk. Pedagang yang jualan gayung bisa laris tanpa harus khawatir akan ada gayung dari Tiongkok. Atau pedagang jaket kulit dari Garut bisa laris tanpa harus khawatir akan ada jaket kulit imitasi dari Tiongkok.

Dan 1 hal lagi, predatory pricing memang sudah ada jauh sebelum ada TikTok Shop. Siapa predatornya? Pedagang grosir!

Di saat ritel harus membeli dari pedagang grosir dalam jumlah banyak untuk dijual eceran, eh pedagang grosirnya juga jualan eceran dengan harga satuannya yang sudah pasti lebih murah.

Kesimpulan

Mengatasi predatory pricing dan melindungi UMKM dan produk dalam negeri tidak bisa diselesaikan dengan menutup sebuah fitur yang ada di dalam sebuah platform media sosial. Jika demikian, Kita sama saja seperti membersihkan sampah yang terdampar dan berserakan di pantai, tapi membiarkan sampah-sampah di muara sungai mengalir ke laut, berakhir di pantai.

Baca Juga: Algoritma TikTok Tidak Bisa Ditebak, Ini Penyebabnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun