Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Dua Sisi Rasa Hambar Olimpiade 2024

7 Juni 2024   23:58 Diperbarui: 10 Juni 2024   01:28 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi dan Angel Di Maria, peraih medali emas Olimpiade 2008 dan juara Piala Dunia 2022 (Dailymail.co.uk)

Ada juga Ghana (1992), Korea Selatan (2012) dan Jepang (1968) yang sama-sama pernah meraih medali perunggu. Meski tak mampu meraih medali perunggu, kiprah Mesir (1928 dan 1964), India (1956), Honduras (2016) dan Irak (2004) sebagai semifinalis turut membuktikan, ada sisi dinamis yang menarik.

Catatan tertinggi sepak bola indonesia (sebagai negara merdeka) di kejuaraan level dunia pun hadir di Olimpiade. Tepatnya, kala Ramang dkk lolos ke perempatfinal.

Uniknya, dari rasa hambar ini juga, ada rekor unik yang masih menjadi satu-satunya di era modern, yakni keberadaan Lionel Messi dan Angel Di Maria sebagai peraih medali emas Olimpiade dan juara Piala Dunia. 

Lionel Messi dan Angel Di Maria, peraih medali emas Olimpiade 2008 dan juara Piala Dunia 2022 (Dailymail.co.uk)
Lionel Messi dan Angel Di Maria, peraih medali emas Olimpiade 2008 dan juara Piala Dunia 2022 (Dailymail.co.uk)
Jadi, meski ada rasa hambar karena kekurangan bintang besar dunia, rasa hambar ini justru menciptakan potensi kejutan cukup menarik. Alhasil pemenang cabor sepak bola putra di Olimpiade menjadi lebih sulit ditebak.

Inilah yang membuat sepak bola putra di Olimpiade Paris terlihat menarik, karena rasa hambar yang ada justru "menjaga" unsur kejutan tetap lestari. Jadi pemeo "bola itu bundar" bukan pepesan kosong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun