Kalau kita menulis sebagai ego kita, mungkin rasanya akan sedikit melelahkan. Selalu ada kekurangan orang lain yang bisa dikritik, beserta obsesi pada angka atau hal-hal semacam itu, karena merasa dirinya paling sempurna.
Padahal, kalau itu terus-menerus diikuti, tak ada ujungnya. Bukannya bertumbuh kembang, malah hanya akan jadi bonsai. Tidak mati, tapi layu, merana perlahan-lahan.
Pada akhirnya, itu semua kembali ke diri sendiri. Apapun pandangannya sah-sah saja, selama tak memaksakan itu ke orang lain. Tak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah, karena semua seharusnya setara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI