Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan Senin (27/3) lalu, yang berjudul “Sri Sultan Hamengku Buwono X Mengakui Eksistensi Netizen”. Mohon maaf kalau judul tulisan ini kurang tepat, hanya sekenanya, saya tak cukup pandai menyusun judul.
Pekan lalu, Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur DIY dan Iskandar Zulkarnaen sebagai COO Kompasiana, sama-sama berbicara konten media warga, pada pekan yang sama, yaitu pekan lalu. Senin (20/3) pekan lalu, Sri Sultan HB X berharap netizen yang tergabung dalam Masyarakat Digital Jogja (Masdjo) dapat berperan aktif “membantu” lini hubungan masarakat Pemda DIY. Bukan membantu pada lini operasional, melainkan penyediaan konten media yang menjadi “kegemaran” netizen.
“Bapak (netizen) sanggup tidak bekerjasama untuk mendesain (DGS)?” Tanya Sri Sultan HB X pada Masdjo. Beliau melontarkan pertanyaan tersebut karena Beliau meyakini bahwa Masdjo dapa tmembantu mendesain kebutuhan IT pada Digital Government Service (DGS). “Bapak tau persis bagaimana mendesain sistem informasi, dalam memberiken informasi kepada publik” ungkap Beliau.
Masyarakat Digital Jogja Diharapkan Dapat Membantu Berbagai Dinas Pemda DIY
Selain itu, Beliau juga berharap bahwa Masdjo ini bisa memberikan rekomendasi terkait konten yang akan diberikan pada masyarakat. “Mendesain konten, bapak (Masdjo) juga bisa pastinya” ungkap Beliau sambil tersenyum. “biarpun mungkin disesuaiken dengan Tupoksi SKPD-nya” dalam konteks menjawab itu (DGS)”. Beliau berharap Masdjo dapat membantu tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Nanti yang akan bertemu dengan bapak-bapak, Mas Tavip” Ucap Beliau sambil menujuk Pak Tavip Agus Rayanto, Kepala BAPPEDA DI.Yogyakarta. “Bagaimana mekanisme ini dapat direncanakan, kalau pariwisata seperti apa, kalau pada pelayanan publik Dishub seperti apa, mungkin dari Dinas Sosialnya seperti apa”. Beliau menginginkan Masdjo dapat membantu merekomendasikan atau bahkan membuat konten untuk tiap dinas di Pemda DIY, sesuai “keahlian” masing-masing Masdjo.
Pekerjaan Besar Yang Dikerjakan Bersama-sama
“Tapi ini pekerjaan besar bagi bapak-bapak juga” Sambil tertawa kecil, Beliau menyadari bahwa membuat konten untuk DGS ini bukan perkara mudah. Meskipun demikian, Beliau yakin bahwa menyerahkan pembuatan konten media warga pada Masdjo adalah pilihan tepat, daripada menyerahkan ini pada unit usaha (perusahaan) pembuat konten media. Sebab, Netizen seperti Masdjo ini, dianggap telah biasa “melayani” publik melalui tulisan atau postingan di media sosial atau blog.
Berikut ini adalah cuplikan video saat dialog antara Sri Sultan HB X dan Masdjo. Mohon maaf kualitas suara sangat buruk karena keterbatasan perlengkapan dan ditambah hujan deras,hehehehe...
Keterbatasan personil dan kendala struktural birokrasi Pemda DIY membuat Sri Sultan HB X mengandalkan Masdjo untuk membuat konten. Tentunya konten media dalam ranah Digital Government Serviceuntuk melayani masyarakat. Misalnya, Kompasiner yang biasa mengulas wisata dapat membantu membuat konten tentang wisata, kuliner, lalu lintas, kegiatan sosial dan sebagainya. Pun begitu dengan platform blog lainnya atau komunitas media sosial lainnya.
....