Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ketika Sri Sultan HB X dan Isjet Membahas Konten Media Warga

30 Maret 2017   17:35 Diperbarui: 1 April 2017   06:32 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas Isjet saat menjabarkan prinsip

Ketiga: Bikin Konten Yang Up To Date

Be Timely | foto dok. pri
Be Timely | foto dok. pri
“Be Timely, dalam arti kita harus selalu update dan up to date. Akan ada bnyak hal yang kita lakukan selalu berulang, lalu diminta lagi untuk menulis itu” tips ketiga dari mas Isjet. Jika dihubungkan lagi dengan konten DGS, dimana sebuah program pemerintah biasanya dicanangkan untuk jangka panjang, Content Creator dituntut untuk membuat konten yang menyesuaikan kondisi terkini.

Katakanlan Content Creator diminta untuk mengkampanyekan program Konsumsi Makanan Sehat untuk masyarakat, tentu kontennya akan berbeda jika ditulis saat bulan puasa dan bulan biasa. Inilah yang mungkin disebut Mas Isjet sebagai Be Timely, “Ini tantangan” ungkap Mas Isjet.

Keempat: Content Creator Harus Siap Fleksibel

“Yang terakhir, prinsipnya adalah Kita harus siap untuk fleksibel” prinsip keempat yang disampaikan mas Isjet. Menurutnya, fleksibilitas ini penting untuk meng-cover 2 kepentingan, yaitu kepentingan penyelenggara dan kepentingan pelanggan. Dalam ranah DGS, yang berperan sebagai penyelenggara tentunya adalah Pemerintah Daerah, dan masyarakat sebagai pelanggannya.

Yang saya pahami, fleksibel ini menuntut kita untuk berdiri di dua sisi, sisi Pemerintah dan sisi masyarakat. Masih dengan perumpamaan kampanye Konsumsi Makanan Sehat, Content Creator hendaknya bukan hanya menjabarkan jenis-jenis dan manfaat makanan yang dianjurkan pemerintah, tetapi juga harus melihat apakah masyarakat bisa “menjangkau” makanan tersebut.

Sebab, Kita tau bahwa kondisi ekonomi tiap masyarakat tentu berbeda, anggaran untuk pangan berbeda. Juga masalah jangkauan jarak, dimana pola dan jenis konsumsi masyarakat sekitar pantai dan perbukitan mungkin akan sedikit berbeda. Oleh sebab itu, content creator hendaknya memperhatikan kondisi masyarakat sebagai penikmat konten.

Dari berbagai tips yang diungkapkan mas Isjet tersebut, tujuan utamanya adalah kepercayaan masyarakat sebagai pembaca konten. Percaya dengan “kampanye” atau makna dari sebuah konten. Apalagi jika dihubungkan dengan konten DGS, kepercayaan masyarakat adalah yang utama. Ketika masyarakat percaya dengan berbagai program pemerintah melalui DGS< maka program-program tersebut dapat berjalan dengan baik, sesuai rencana dan harapan.

Ini yang amat penting, yaitu TRUST | Foto dok. pri
Ini yang amat penting, yaitu TRUST | Foto dok. pri
Sebelum bertemu dengan Sri Sultan HB X yang membahas konten DGS dan Mas Isjet yang berbicara tips membuat konten, saya pernah memposting tulisan mengenai transportasi publik. Judulnya “Tiga Jam Yang Lebih Bermakna Berkat Transportasi Umum” (). Meskipun tulisan tersebut masih jauh dari kategori “baik”, saya berusaha membuat pembuat pembaca percaya bahwa naik transportasi umum itu banyak manfaatnya. Uraian manfaat yang didasari dari pengalaman pribadi.

Meskipun mungkin tidak semua pembaca percaya manfaat tersebut, setidaknya masyarakat mendapat sedikit gambaran manfaat tersebut. Dan, saya akan mencoba mengulas masalah transportasi tersebut secara berkelanjutan. Dengan harapan, akan semakin banyak orang yang berminat untuk menggunakan transportasi umum.

Sekian. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun