Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ketika Sri Sultan HB X dan Isjet Membahas Konten Media Warga

30 Maret 2017   17:35 Diperbarui: 1 April 2017   06:32 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Be Timely | foto dok. pri

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan Senin (27/3) lalu, yang berjudul “Sri Sultan Hamengku Buwono X Mengakui Eksistensi Netizen”. Mohon maaf kalau judul tulisan ini kurang tepat, hanya sekenanya, saya tak cukup pandai menyusun judul. 

Pekan lalu, Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur DIY dan Iskandar Zulkarnaen sebagai COO Kompasiana, sama-sama berbicara konten media warga. Tepatnya Senin (20/3), Sri Sultan HB X berharap netizen yang tergabung dalam Masyarakat Digital Jogja (Masdjo) dapat berperan aktif “membantu” lini hubungan masarakat Pemda DIY. Bukan membantu pada lini operasional, melainkan penyediaan konten media yang menjadi “kegemaran” netizen.

Bapak (netizen) sanggup tidak bekerjasama untuk mendesain (DGS)?” tanya Sri Sultan HB X pada Masdjo. Beliau melontarkan pertanyaan tersebut karena Beliau meyakini bahwa Masdjo dapat membantu mendesain kebutuhan IT pada Digital Government Service (DGS). “Bapak tau persis bagaimana mendesain sistem informasi, dalam memberiken informasi kepada publik,” ungkap Beliau.

Masyarakat Digital Jogja Diharapkan Dapat Membantu Berbagai Dinas Pemda DIY
Selain itu, Beliau juga berharap bahwa Masdjo ini bisa memberikan rekomendasi terkait konten yang akan diberikan pada masyarakat. “Mendesain konten, bapak (Masdjo) juga bisa pastinya,” ungkap Beliau sambil tersenyum. “Biarpun mungkin disesuaiken dengan Tupoksi SKPD-nya dalam konteks menjawab itu (DGS)”. Beliau berharap Masdjo dapat membantu tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Nanti yang akan bertemu dengan bapak-bapak, Mas Tavip” Ucap Beliau sambil menujuk Pak Tavip Agus Rayanto, Kepala BAPPEDA DI. Yogyakarta. Bagaimana mekanisme ini dapat direncanakan, kalau pariwisata seperti apa, kalau pada pelayanan publik Dishub seperti apa, mungkin dari Dinas Sosialnya seperti apa”. Beliau menginginkan Masdjo dapat membantu merekomendasikan atau bahkan membuat konten untuk tiap dinas di Pemda DIY, sesuai “keahlian” masing-masing Masdjo.

Pekerjaan Besar yang Dikerjakan Bersama-sama
Tapi ini pekerjaan besar bagi bapak-bapak juga, ujarnya sambil tertawa kecil, Beliau menyadari bahwa membuat konten untuk DGS ini bukan perkara mudah. Meskipun demikian, Beliau yakin bahwa menyerahkan pembuatan konten media warga pada Masdjo adalah pilihan tepat, daripada menyerahkan ini pada unit usaha (perusahaan) pembuat konten media. Sebab, Netizen seperti Masdjo ini, dianggap telah biasa “melayani” publik melalui tulisan atau postingan di media sosial atau blog.

Berikut ini adalah cuplikan video saat dialog antara Sri Sultan HB X dan Masdjo. Mohon maaf kualitas suara sangat buruk karena keterbatasan perlengkapan dan noise dari suara hujan deras, hehehehe...

Keterbatasan personil dan kendala struktural birokrasi Pemda DIY membuat Sri Sultan HB X mengandalkan Masdjo untuk membuat konten. Tentunya konten media dalam ranah Digital Government Serviceuntuk melayani masyarakat. Misalnya, Kompasianer yang biasa mengulas wisata dapat membantu membuat konten tentang wisata, kuliner, lalu lintas, kegiatan sosial dan sebagainya. Pun begitu dengan platform blog lainnya atau komunitas media sosial lainnya.

....

Saya pribadi, yang jarang aktif menulis di Kompasiana atau blog lain, agak bingung bagaimana membuat konten yang benar-benar bisa diterima masyarakat. Apalagi, tiap masyarakat mungkin punya sudut pandang yang berbeda dalam mencerna dan menanggapi sebuah tulisan, dalam hal ini konten media yang dihubungkan dengan DGS. Tulisan saya pun hanya sekenanya dan tak jarang terlihat kaku, karena terbiasa menulis di ranah akademik, yang menjadi pekerjaan tetap saya. Tidak seperti pak Bambang Setiawan, Kompasianer Salatiga, yang tulisan dan reportasenya selalu menarik untuk disantap.

Beruntung, Sabtu (25/3) kemarin, saya mengikuti “kelas” menulis yang diampu oleh Mas Iskandar Zulkarnaen (Isjet), COO Kompasiana. Sayangnya, kelas menulis bertemakan “Content Marketing” tersebut sangat singkat. Hanya sekitar setengah jam, setelah acara inti Nangkring Kompasiana yang membahas Keuangan Syariah di Hotel Santika Jogja. Menyadari pentingnya bagaimana membuat Content yang “baik”, saya pun segera merekam setiap perkataan mas Isjet, dengan smartphone saya. Agar tak berlalu begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun