Mudik diartikan sebagai aktifitas pulang ke kampung halaman. Pada dasarnya, mudik bisa dilakukan kapan saja. Namun, sepertinya Iedul Fitri dianggap sebagai saat yang tepat untuk mudik. Momen bersilaturahmi dan saling memaafkan saat Iedul Fitri, menjadi alasan kuat untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman. Terpisah jarak ratusan bahkan ribuan kilometer dengan kampung halaman, bukan menjadi penghambat saat merencanakan mudik. Sebab, berbagai jenis alat transportasi sudah tersedia untuk mendukung agenda mudik.
Transportasi umum atau kendaraan pribadi, biasanya menjadi 2 pilihan yang dipertimbangkan pemudik. Pesawat, bis dan kereta api adalah transportasi umum yang banyak dipilih untuk mudik. Mobil pribadi dan sepeda motor pun punya “penggemar” tersendiri, bahkan tak sedikit. Banyak alasan yang membuat pemudik memilih transportasi umum atau kendaraan pribadi. Transportasi umum, biasanya dipilih karena faktor efisiensi, kenyamanan dan atau keamanan. Alasan tersebut-lah yang mendasari mudik saya dari Yogyakarta ke Palembang menggunakan selalu menggunakan transportasi umum.
Pemudik dengan Mobil Pribadi dan Sepeda Motor
Pemudik dengan kendaraan pribadi, menggunakan mobil dan sepeda motor pribadi, pun punya alasan kuat dengan piihannya itu. Beberapa faktor yang mendasari pemudik menggunakan kendaraan pribadi (mobil dan motor), berhasil saya himpun dan kutip dari teman-teman perantauan. Faktor tersebut antara lain adalah:

Resiko Mudik Mengendarai Sepeda Motor
Sepeda motor memang tidak direkomendasikan untuk perjalanan jauh, seperti perjalanan jauh yang ditempuh saat mudik. Faktor jarak tempuh, kondisi jalan dan kemacetan jalan dapat mengakibatkan pengendara sepeda motor cepat lelah dan kehilangan konsentrasi. Dampak buruk tersebut dapat berakibat fatal, seperti kecelakaan.
Apalagi jika pemudik sepeda motor menemui hujan ditengah perjalanannya. Seperti hujan lebat yang turun pada Sabtu (2/6/2016) pukul 23.45 WIB kemarin, di daerah tempat tinggal saya, yaitu Klaten. Kondisi hujan ini mengingatkan saya pada pemudik sepeda motor, karena kabarnya pemudik lebih memilih perjalanan saat malam dan dini hari, untuk menghidari cuaca panas saat siang dan menghindari kemacetan parah.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa beberapa hari ini, berbagai wilayah di Indonesia akan turun hujan. Termasuk wilayah Jawa Tengah, yang merupakan wilayah yang memiliki banyak peminat mudik sepeda motor. Kondisi cuaca seperti ini tentu harus dipertimbangan oleh calon pemudik sepeda motor.

Mudik Gratis Kementerian Perhubungan: Mengantarkan Pemudik Sepeda Motor dengan Selamat, Aman dan Nyaman
Fakta bahwa sepeda motor adalah kendaraan yang paling banyak terlibat pada kecelakaan saat mudik lebaran, harus diperhatikan calon pemudik sepeda motor. Melarang masyarakat untuk mudik dengan sepeda motor bukanlah solusi tepat. Karena pemudik sepeda motor punya alasan kuat untuk membawa sepeda motor ke kampung halaman. Beberapa diantara alasan tersebut seperti yang tercantum dalam tabel 1 di atas. Oleh sebab itu, Kementerian Perhubungan selaku pihak yang terkait dengan arus mudik, memiliki solusi tepat, yaitu dengan menggagas program mudik gratis untuk pemudik sepeda motor.
Program mudik gratis untuk pemudik sepeda motor ini telah berjalan beberapa tahun dan berhasil menekan angka kecelakaan sepeda motor pemudik. Pasalnya, sepeda motor pemudik diangkut menggunakan truk dan kereta api. Sedangkan pemudiknya, berangkat dengan Bis yang disediakan Kementerian Perhubungan. Pemudik dan sepeda motornya sama-sama “mudik”, tetapi menggunakan kendaraan yang berbeda. Pemudik dan sepeda motornya tiba di tempat tujuan, dengan selamat, aman dan nyaman.

Mudik Gratis KemenHub Untuk Kelancaran Bersama
Selain untuk keselamatan, kemananan dan kenyamanan pemudik sepeda motor, program mudik gratis ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan kendaraan, terutama saat puncak arus mudik dan arus balik. Program Mudik gratis bagi pengendara sepeda motor berdampak pada pengurangan jumlah pemudik sepeda motor, terutama pada daerah tujuan mudik gratis (seperti Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur). Mengingat, berbagai jalan di wilayah sekitar Jakarta dan Jawa Tengah, kerap menjadi fokus perhatian karena selalu dipadati kendaraan pemudik.
Dengan program mudik gratis ini, diharapkan dapat mengurangi volume kendaraan di jalan raya, khususnya sepeda motor. Pengurangan volume kendaraan akan berpengaruh pada kelancaran lalu lintas. Kelancaran ini tentunya akan dirasakan oleh seluruh pemudik, bukan hanya pemudik sepeda motor. Artinya, dampak positif dari program ini dirasakan oleh seluruh pemudik, baik yang menggunakan transportasi umum, maupun kendaraan pribadi.
Lokasi Tujuan Mudik Gratis Kementerian Perhubungan
Kementerian Perhubungan memusatkan titik tujuan mudik gratis di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya. Pilihan itu bukan tanpa alasan. Mengingat animo mudik dengan sepeda motor dari Jakarta ke Jawa Tengah dan sekitarnya, sangat tinggi. Ditambah lagi dengan fakta bahwa Jawa Tengah menjadi daerah dengan kasus kecelakaan tertinggi selama Operasi Ketupat tahun 2015, dengan 751 kasus kecelakaan (sumber). Jadi, dipilihnya Jawa Tengah sebagai tujuan mudik kali ini, memang relevan dengan padatnya kondisi arus mudik di Jawa Tengah. Berikut ini adalah 9 kabupaten/kota yang menjadi titik tujuan mudik sepeda motor gratis:


Mekanisme Mudik Sepeda Motor Gratis
Untuk menjadi peserta mudik gratis Kementerian Perhubungan, ternyata tidaklah sulit. Pendaftaran bisa dilakukan dengan online dan offline. Yang pertama harus disiapkan oleh calon peserta mudik gratis adalah file gambar Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keuarga (KK), SIM C dan STNK. Langkah selanjutnya adalah peserta mengunjungi situs Mudik Gratis Dephub, untuk mengisi form pendaftaran secara online.




Harapan Ke Depan….
Dengan program mudik gratis bagi pemudik sepeda motor ini, Kementerian Perhubungan nampaknya telah berhasil menghubungkan pemudik dengan keluarga di kampung halaman. Mengantarkan Mereka dengan selamat, aman dan nyaman. Hal itu telah dibuktikan dengan menurunnya angka kecelakaan saat arus mudik dan balik, beberapa tahun ini.
[1.Konsisten Dengan Renstra: Penambahan Kuota]
Harapannya, program yang sangat baik ini dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun yang akan datang. Sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Perhubungan 2015-2019, yang mencantumkan penyelenggaraan program mudik gratis sepeda motor. Berdasarkan Renstra tersebut, diketahui bahwa Indikasi Anggaran subsidi angkutan Kereta Api untuk mengankut sepeda motor pemudik, terus meningkat hingga tahun 2019. Ini menjadi sinyal positif pada penambahan kuota subsidi untuk pemudik sepeda motor. Sehingga, akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang menikmati mudik gratis dengan selamat, aman dan nyaman.
[2.Penambahan Daerah Tujuan Mudik Gratis]
Namun, belum diketahui bagaimana dengan variasi atau penambahan lokasi tujuan pemberangkatan. Jika saja untuk tahun selanjutnya, Kementerian Perhubungan menambahkan lokasi tujuan pemberangkatan mudik, maka pemerataan subsidi mudil lebaran dapat tercapai. Artinya, semakin banyak variasi masyarakat yang akan menikmati mudik gratis ini. Agar keluarga yang menanti di kampung halaman, menunggu dengan tenang dan senang. Tanpa ada perasaan khawatir akan kemungkinan kecelakaan akibat padatnya arus mudik.
[3.Survey Faktor Dominan Pemudik Sepeda Motor]
Terkait dengan pemudik sepeda motor, Kementerian Perhubungan dan dinas/pihak terkait, harapannya bisa melakukan survey pendataan faktor dominan yang mempengaruhi pemudik menggunakan sepeda motor, baik wilayah Jawa maupun Luar Jawa. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa sepeda motor bukanlah moda transportasi yang layak untuk perjalanan jauh, seperti mudik lebaran. Namun faktanya, peminatnya masih cukup banyak, terutama daerah yang tidak tercover program mudik gratis.
Survey bisa dilakukan secara online maupun offline, disertai dengan memberdayakan instansi/perusahaan tempat pemudik bekerja. Hasil survey ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk penentuan program atau kebijakan, yang bukan hanya berdampak jangka pendek, tetapi juga jangka panjang.
Tips Untuk Pemudik Sepeda Motor Yang Belum Mendapatkan Kesempatan Mudik Gratis KemenHub.
Populasi sepeda motor di Indonesia mencapai 92,976 Juta unit di tahun 2014 (sumber data BPS). Sebagian masyarakat sangat mengandalkan sepeda motor untuk mendukung berbagai aktifitasnya, artinya sepeda motor adalah alat transportasi utama. Hal itu tentu bukan tanpa alasan, mengingat alat transportasi umum masih terbatas, baik keterbatasan aspek kuantitas, kualitasn, trayek dan jam operasional. Termasuk kondisi transportasi umum di pedesaan, yang banyak menjadi tujuan mudik. Berbagai kondisi tersebut berpotensi menjadikan sepeda motor sebagai alat transportasi mudik lebaran.
Meskipun telah dianjurkan untuk tidak menggunakan sepeda motor untuk mudik karena alasan kelayakan kendaraan dan keselamatan, sebagian masyarakat tidak punya pilihan lain. Apalagi, jangkauan dan kuota mudik “Selamat, Aman dan Nyaman serta Gratis” dari KemenHub masih terbatas. Artinya, jumlah pemudik sepeda motor masih akan tetap banyak.
Pemudik sepeda motor mandiri yang belum mendapat kuota mudik tersebut, harus tetap mengedepankan faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan. Agar tujuan mudik dapat tercapai dan bisa kembali lagi dengan selamat. Untuk itu, berikut ini ada berbagai tips yang mungkin bermanfaat untuk pengendara sepeda motor, baik saat arus mudik maupun arus balik:
[1.Pastikan Kondisi Tubuh Dalam Keadaan Sehat]
Tips pertama ini sebenarnya sangat umum, bukan hanya untuk pengendara sepeda motor dan saya yakin pemudik sudah memahaminya. Tetapi, tradisi mudik terkadang membuat calon pemudik mengabaikan kondisi kesehatannya. Mungkin calon pemudik sudah menyadari bahwa kondisi tubuhnya kurang “fit” seratus persen. Namun, karena sudah terlanjur janji akan mudik pada hari dan jam tertentu, janji dengan rekan mudik atau keluarga di kampung halaman), maka memaksakan tetap memaksakan berangkat.
Jangan ragu untuk mengundurkan jadwal mudik jika memang kondisi badan kurang sehat. Mengendarai sepeda motor untuk perjalanan jauh, membutuhkan fisik yang prima dan penuh konsentrasi. Menunda mudik tidak akan terlalu mengecewakan keluarga yang akan didatangi. Ingat bahwa tujuan mudik adalah untuk bertemu dan berkumpul dengan keluarga di kampung halaman, bukan di Rumah Sakit. Tidak bermaksud untuk menakut-nakuti, tetapi memaksakan mudik sepeda motor dalam keadaan tubuh yang kurang sehat, dapat mengurangi konsentrasi dan performa berkendara. Salah satu akibat dari itu adalah terjadinya kecelakaan, yang bisa membuat pemudik “mampir” ke Rumah Sakit.
[2. Pastikan Sepeda Motor Dalam Keadaan Prima]
Pemilik sepeda motor seyogyanya memang memahami karakter dan teknologi sepeda motornya. Namun, faktanya tak sedikit yang belum mengetahui/memahami teknologi pada sepeda motor. Bagi yang memahami, mungkin akan memeriksa dan merawat sendiri “kesiapan” sepeda motornya sebelum dibawa perjalanan jauh. Bagi yang belum memahami, serahkan pemeriksaan dan perawatan sepeda motor pada bengkel yang terpercaya. Mintalah bengkel untuk melakukan “Tune Up” atau Service sepeda motor Anda. Tune Up ini tujuannya untuk mengembalikan performa sepeda motor pada kondisi optimal, seperti saat pertama digunakan. Meskipun performanya tidak 100% sama dengan saat pertama dibeli dari diler, setidaknya bisa mendekati.
Mintalah bengkel untuk melakukan Tune Up pada sepeda motor Anda, bengkel yang kompeten sudah paham dengan itu. Jangan khawatir, biaya Tune Up tidak mahal. Lebih baik mengeluarkan uang untuk perawatan sepeda motor, daripada sepeda motor mogok atau rusak diperjalanan. Yang fatal adalah tiba-tiba motor mogok/rusak saat kecepatan tinggi atau saat menyalip kendaraan lain, tentu ini sangat membahayakan. Agar hal-hal tersebut tidak terjadi, maka periksalah kondisi sepeda motor, berikan perawatan dan pastikan kondisinya prima.
[3. Siapkan Pelengkapan Berkendara Sepeda Motor]
Sebelum berangkat mudik dengan sepeda motor, pastikan berbagai perlengkapan pendukung telah tersedia. Perlengkapan berkendara untuk perjalanan jauh mudik antara lain jaket tebal, masker, sarung tangan dan jas hujan/mantel. Agar berkendara aman dan nyaman, usahakan menggunakan sepatu saat berkendara.
Jika sepeda motor yang digunakan mudik menggunakan ban yang dilengkapi ban dalam, usahakan menyiapkan ban dalam cadangan. Ini untuk mengantisipasi jika terjadi kebocoran ban. Tidak semua bengkel tambal ban memiliki stok ban dalam yang banyak dan beragam. Ban yang bocor, jika hanya ditambal, berpotensi bocor lagi jika sepeda motor digunakan untuk perjalanan jauh dalam cuaca panas. Jadi sebaiknya, jika ban dalam bocor, diganti yang baru. Tak ada yang berharap ban sepeda motornya bocor, tetapi ada kemungkinan itu akan terjadi.
[4. Selektif Dalam Membawa Barang]
Yang namanya pemudik, biasanya membawa cukup banyak barang bawaan ke kampung halaman. Barangnya beragam, misalnya pakaian pemudik dan oleh-oleh untuk keluarga/kerabat di kampung halaman. Pemudik sepeda motor sebaiknya menyadari bahwa sepeda motor bukanlah kendaraan angkutan barang. Selektif dalam memilih barang yang akan di bawa. Kerap ditemui, pemudik yang memodifikasi dimensi sepeda motor agar bisa membawa barang yang lebih banyak. Hal itu bisa membahayakan pengendara itu sendiri dan pengendara lain. Ingat bahwa, yang diharapkan oleh keluarga di kampung halaman kehadiran Anda, bukan barang yang Anda bawa.
[5. Memantau Prakiraan Cuaca dari BMKG]
Sebagaimana pengendara sepeda motor pada umumnya, laju sepeda motor dapat terhambat oleh hujan. Bukan untuk menyalahkan hujan, tetapi hujan harus diantisipasi agar tidak menghambat perjalanan atau bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan waktu dan rute perjalanan. Untuk itu, pemudik sepeda motor bisa memantau prakiraan cuaca daerah tujuan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Prakiraan cuaca dari BMKG dapat dilihat di laman www.bmkg.go.id. Seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.

[6. Mengistirahatkan Badan dan Sepeda Motor]
Yang namanya berkendara, apalagi berkendara sepeda motor untuk perjalanan jauh, letih/capek tak terhindarkan. Jika dirasa badan sudah letih, tangan sudah pegal-pegal atau perasaan mengantuk, maka jangan ragu untuk berhenti dan beristirahat. Saat rentang waktu mudik dan arus balik, banyak lembaga/instansi pemerintah dan perusahaan swasta yang mendirikan pos pengamanan atau rest area. Pemudik sepeda motor dapat memanfaatkan itu untuk beristirahat. Ingat bahwa badan yang letih atau mengantuk, dapat mengurangi fokus dan konsentrasi berkendara yang selanjutnya berdampak buruk terhadap keamanan dan keselamatan.

Selain pengendara, sepeda motor juga butuh istirahat. Sepeda motor yang digunakan untuk perjalanan jauh, pasti mesinnya akan panas. Kondisi mesin panas dalam tempo yang lama, dapat berdampak buruk pada oli dan komponen mesin. Oli mengandung lapisan pelindung (oil film), yang strukturnya dapat berubah jika mendapat suhu tinggi dalam waktu lama. Jika lapisan tersebut rusak, maka oli yang tugasnya untuk melumasi dan mendinginkan komponen, tidak .dapat bekerja secara optimal. Jika hal ini terus terjadi, dapat berdampak buruk pada sepeda motor. Jadi, pemudik sepeda motor memang harus berhenti pada rentang waktu tertentu, misalnya harus beristirahat setelah berkendara tiap 2 jam. Guna mengistirahatkan badan dan sepeda motor.
[7. Koordinasi Dengan Rekan Satu Kendaraan]
Biasanya, pemudik sepeda motor tidak berkendara sendirian, misalnya berboncengan dengan teman atau istri atau anak. Meskipun ada juga yang sendirian. Jika berangkat berboncengan dengan teman/istri/anak, usahakan untuk “bekerjasama” atau “berkoordinasi” dengan mereka. Misalnya yang dibonceng bertugas sebagai “navigator”, yang membantu menunjukkan arah dan memberi informasi kondisi lalu lintas di sekitar. Selain itu, yang dibonceng juga hendaknya memantau kondisi yang membonceng (pengendara). Jika pengendara tampak letih atau mengantuk, yang dibonceng bisa mengingatkan untuk beristirahat. Intinya harus ada kerjasama, demi kelancaran berkendara.
Untuk beberapa hal dan tujuan, salah satunya mudik, sepeda motor bukanlah moda transportasi yang layak untuk mengantar mudik. Tetapi realitas di kehidupan masyarakat, sepeda motor masih sangat dibutuhkan dan diandalkan keberadaannya. Berbagai resiko buruk mengancam pemudik sepeda motor yang menempuh perjalanan jauh. Program mudik gratis KemenHub patut diapresiasi dan disebarluaskan, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh pemudik sepeda motor, terutama pemudik yang memang sangat membutuhkan bantuan dari KemenHub.
Mudik Iedul Fitri bukan sekedar menghabiskan uang, mengisi waktu liburan atau mengasah kesabaran di tengah kemacetan padat kendaraan. Tetapi lebih kepada perasaan menghargai dan menyayangi orang tua atau saudara di kampung halaman, proses instropeksi dan evaluasi diri saat di kampung halaman dan perantauan, serta proses memperkuat tali silaturahmi antar-umat manusia. Kementerian Perhubungan, mengemban tugas mulia, salah satunya adalah “mensukseskan” esensi mudik Iedul Fitri dan mengupayakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan para pemudik.
URL FB: https://www.facebook.com/yosep.efendi.3
Twitter: @yosepefendi1
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI