Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Penyesalan

1 April 2016   18:22 Diperbarui: 1 April 2017   08:54 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sembari menunggu ekspresi bahagia putrinya, Ia melirik Istrinya. Istrinya tetap tersenyum, lembut dan anggun.

Melihat ekspresi aufa tak berubah, Ia kembali berbicara kepada istrinya. “Nda, Ayah bersyukur, sekarang kita sudah punya rumah yang nyaman, rumah milik Kita, tak perlu pindah-pindah lagi

Namun, tiba-tiba, Air keluar dari mata lelaki itu. Begitu deras, tak terbendung. Air mata yang diiringi suara sesenggukan pria gagah. Air mata yang terus menetes dan membasahi foto almarhumah Istri dan anaknya, yang meninggal 2 bulan lalu. Dalam sebuah kecelakaan sepeda motor, saat menjemput Aufa dari sekolah. 

"Harusnya dulu aku yang menjemput Aufa!!!" Tugas luar kota yang dijalaninya, memaksa istrinya yang menjemput Aufa. Padahal istrinya belum terlalu terampil berkendara sepeda motor.

Ia pun berteriak sejadi-jadinya, dalam isak tangis, memecah keheningan rumah impiannya. Ia merasa sangat menyesal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun