Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Penyesalan

1 April 2016   18:22 Diperbarui: 1 April 2017   08:54 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istrinya tetap menampakkan senyum lembut, sama seperti tadi.

 ...

Melihat putrinya tak memunculkan ekspresi bahagia, hanya diam, Ia kembali mengalihkan pandangan ke putrinya.

aufa kok gak gembira? Aufa kan suka pantai, bisa main air dan pasir” Ia sangat paham tempat favorit putrinya itu.

Namun, Anak usia 7 tahun itu tetap saja diam.

ooh iya, ayah lupa” Ia mengingat sesuatu.

setelah dari pantai, nanti Ayah memanggil tukang untuk mengecat dinding kamarmu

Tiga Bulan lalu, Aufa meminta kepada ayahnya, agar dinding kamarnya dicat warna biru laut. Sebenarnya bukan hanya kamar Aufa yang belum dicat, semua dinding rumah belum ada yang dicat. Rumah itu baru selesai dibangun 5 bulan lalu, baru ditinggali 2 minggu kemudian. Sebelumnya, Mereka tinggal di rumah kontrakan, selama 8,5 tahun. Dalam waktu itu, Mereka nomaden, mencicipi 6 rumah kontrakan yang berbeda. Bukan tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan, tetapi selalu mencari rumah kontrakan yang lebih murah.

Nanti kamar Aufa bukan cuma Ayah cat warna biru laut, akan Ayah beri gambar-gambar pantai” Ucapnya dengan wajah berbinar, berharap putrinya akan bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun