Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Dosen - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Leo Tolstoy: Tuhan Membenarkan dengan Menguji Ketabahan Hati

9 Oktober 2024   15:06 Diperbarui: 9 Oktober 2024   15:19 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Potret Leo Tolstoy (1887) oleh Ilya Yefimovich Repin /wikipedia.com

KEMARIN, Selasa, 08 Oktober 2024, ketika membersihkan rak buku yang sudah lama kurang mendapatkan perhatian, dalam arti tidak dibersihkan sehingga debu menempel pada buku-buku itu, tanpa terasa mata dan tanganku bersamaan menyentuh pada sebuah buku kecil bersampul putih.

Buku itu sudah kubeli di tukang loak di bilangan Malioboro beberapa tahun silam. Warnanya sudah tak putih lagi, namun isinya masih terbaca dengan baik.

Sebuah buku kecil berjudul "Saat-Saat Kebenaran" berisi enam cerita pendek tentang saat krisis yang menentukan nilai seseorang. Buku tersebut diterbitkan oleh Yayasan Cipta Loka Caraka Jl. Moh. Yamin 37 Jakarta 10310 tahun 2001. Penulisnya bernama Adolf Heuken SJ.

Setelah kubolak balik ternyata pada sampul dalamnya tertulis, cetakan pertama: 1996 dan cetakan kedua: 2001. Itu berarti buku yang sedang ada ditanganku ini adalah buku cetakan kedua.

Luar biasa...

Pada daftar isi tertulis dengan jelas enam cerita pendek itu dengan judul dan pengarangnya.

1. Wahyu oleh Flannery O'Connor.

2. Pengadilan S. Thomas More oleh Robert Bolt.

3. Tuhan membenarkan dengan menguji ketabahan hati oleh Leo Tolstoy.

4. Prakiraan oleh Morris L. West.

5. Sonei Kenichi oleh seorang Suster OSU.

6. Selalu di hati oleh T.C. Lengyel.

Ternyata para pengarang kisah-kisah pendek ini bukanlah orang-orang biasa. Penulis buku ini adalah seorang Imam Katolik dari Serikat Jesus atau yang lebih dikenal dengan Jesuit itu mengisahkan kembali enam kisah itu secara menarik.

Saya berusaha membacanya satu per satu. Mulai dari yang pertama hingga yang keenam. Namun sebelum tiba pada kisah keenam, ketika pada kisah ketiga, saya seakan-akan disuruh berhenti secara tiba-tiba.

Leo Tolstoy. Nama ini pernah kudengar. Iya. Ternyata saya pernah membaca salah satu kisahnya. Namun saya sudah lupa. Kisah apa ya? Ya. Lupakan saja itu.

Saya membaca kisah Leo Tolstoy pada buku kecil itu dari awal hingga selesai. Kisah itu termuat pada halaman 53 hingga 64. Artinya hampir 10 halaman.

Mungkinkah para Kompasianer juga pernah membaca dan menikmati kisahnya? Sebuah kisah yang dituturkan secara sangat menarik oleh pengarang cerita yang bernama Leo Tolstoy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun