Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Tradisi "Ora et Labora" dalam Bingkai Kehidupan Manusia

11 Juli 2023   08:07 Diperbarui: 11 Juli 2023   08:12 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Paus Fransiskus bersama para biarawati: menghayati tradisi Ora et Labora (foto Komisi Karya Misioner KWI)

Asal Muasal Tradisi Ora et Labora

Untuk menelisik lebih jauh tentang tradisi ini, kita bertanya siapakah yang memulai konsep "Ora et Labora" ini?

Menurut Wikipedia.com, ungkapan atau konsep "Ora et Labora" pertama kali diciptakan oleh seorang tokoh spiritualis besar yang hidup pada abad ke-4 bernama Benediktus (Santo Benediktus).

Ia lahir di suatu kota bernama Nursia pada tahun 480. Menurut catatan riwayat hidupnya, Benediktus pernah belajar ilmu Retorika di Roma. 

Pada saat berumur 14 tahun, dia memutuskan untuk menjadi seorang pertapa yang dalam Gereja Katolik disebut Abas yaitu orang  yang hidup sendirian dan mengabdikan diri semata-mata kepada Tuhan.

Menurut Yohanes  Nugroho sebagaimana dikutip dalam Ruah edisi spesial 2023, salah satu keutamaan yang paling menonjol dari Abas Benediktus adalah kegigihannya untuk mengabdikan diri kepada Allah melalui hidup doa yang mendalam. 

Karena itulah yang mendorongnya untuk mendirikan biara di Monte Casino yang kemudian dikenal dengan nama Ordo Santo Benediktin atau para pengikut Santo Benediktus. 

Ordo inilah menjadi cikal bakal hidup membiara dalam Gereja Katolik Roma sampai saat ini.

Bagi Benediktus, kata 'labora' digunakan untuk mengungkapkan 'kerja tangan' atau 'opus manual'.  Dalam 'opus manual', kerja mendapatkan arti atau makna baru yang berarti berdoa, meditasi, membaca dan bekerja. 

Dengan kata lain, tidak ada lagi pemisahan antara bekerja di satu pihak dengan berdoa di pihak lain, sehingga keduanya seharusnya dilakukan bersamaan.

Pastor Vincentius Wun SVD, dalam renungan harian yang ditulisnya setiap hari melukiskan kehidupan dan teladan Santo Benediktus. Beliau mengutip perkataan Santo Benediktus yang menulis, "Ketika anda memulai suatu pekerjaan yang baik hendaknya pertama dan utama tekanan pada permohonan kepada Tuhan melalui doa, agar usaha itu mencapai kesempurnaan, bahwa Ia yang telah menghargai kita dengan mengangkat kita menjadi anak-Nya, maka janganlah pernah susahkan Dia oleh perbuatan jahat kita."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun