Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Tradisi "Ora et Labora" dalam Bingkai Kehidupan Manusia

11 Juli 2023   08:07 Diperbarui: 11 Juli 2023   08:12 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Paus Fransiskus bersama para biarawati: menghayati tradisi Ora et Labora (foto Komisi Karya Misioner KWI)

Lantas, mengapa kerja dihubungkan dengan doa? Atau lebih jelasnya apa hubungan antara berdoa dan bekerja dalam hidup kita?

Menurut pemahaman kristiani, apa yang diucapkan dalam doa harus tercermin dalam sikap hidup saat bekerja. Begitu pula sebaliknya, ketika seseorang bekerja atau melakukan pekerjaannya, ia melakukan apa yang didoakannya. 

Dalam tradisi Gereja Katolik Roma, pesta Santo Benediktus dirayakan pada setiap tanggal 11 Juli.

Ilustrasi Paus Fransiskus bersama para biarawati: menghayati tradisi Ora et Labora (foto Komisi Karya Misioner KWI)
Ilustrasi Paus Fransiskus bersama para biarawati: menghayati tradisi Ora et Labora (foto Komisi Karya Misioner KWI)

Pelajaran dan Hikmah dari tradisi "Ora et Labora".

Pertama, Sebagai umat beragama (apa saja), semua orang mempunyai keyakinan berdasarkan hati nuraninya untuk selalu melakukan dua aktivitas ini yaitu Doa (ibadah) dan Kerja.

Kedua, Di dalam kedua aktivitas utama ini, masih terdapat aktivitas-aktivitas lain yang ikut membingkai kehidupan manusia. Aktivitas lain itu seperti belajar, membaca, dan berelasi dengan sesama tidak dapat dilepaspisahkan dari kedua aktivitas pokok ini. 

Ketiga, Tradisi "Ora et Labora" yang lahir dari rahim Gereja Katolik itu kini telah menjadi bagian dari seluruh peradaban umat manusia, hendak menggarami seluruh dunia. 

Keempat, Dengan dan melalui tradisi berdoa dan bekerja hendak mengilhami  semua pejabat pemerintah dan publik Indonesia agar sebelum bertindak selalu didahului dengan doa, sehingga tidak menjerumuskan diri dalam praktek korupsi, radikalisme dan praktek kejahatan lainnya.

Kelima, Seandainya semua aparat pemerintah, baik sipil maupun militer mempraktekkan tradisi hidup doa dan kerja atau "ora et labora' dengan baik dalam praksis kehidupan berbangsa dan bernegara, niscaya Indonesia akan maju dan sejahtera sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Demikian sedikit ulasan untuk memaknai pesta Santo Benediktus yang telah mencetuskan tradisi "Ora et Labora" yang kini menjadi semboyan hidup bagi semua orang.

Semoga bermanfaat.

Atambua, 11.07.2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun