Mohon tunggu...
yoki anang angga wibowo
yoki anang angga wibowo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Auditing 2 (Siklus Perolehan Modal dan Pembayaran Kembali)

7 April 2016   00:01 Diperbarui: 7 April 2016   00:12 2697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

SIKLUS PEROLEHAN MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI

Yoki Anang Angga Wibowo

2014017049 (4A2)

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Siklus perolehan modal dan pengembaliannya yang menyangkut perolehan sumber-sumber modal melalui pinjaman berbunga dan ekuitas pemegang saham serta pengembalian modal.siklus ini juga mencakup pembayaran buga dan dividen.

Empat karakteristik siklus perolehan modal dan pengembaliannya mempengaruhi akun-akun tersebut:

1. Hanya relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo-saldo akun,tetapi setiap transaksi seringkali sangat material.

2.Kesalahan penyajian atau penghilangan satu transaksi saja bisa material.akibatnya tekanaan utama auditor dalam pengauditor akun-akun tersebut seringkali diletakkan pada tujuan pada tujuan audit saldo kelengkapan dan ketelitian.

3.Terdapat hubungan hukum antara entitas klien dengan pemegang saham,obligasi,atau dokumen lain serupa itu.dalam pengauditan transaksi-transaksi dalam siklus ini,auditor harus sangat cermat untuk memastikan bahwa persyaratan yang mempengaruhi laporan keuangan telah terpenuhi dan disajikan dan diungkapakan dengan dengan memadai.

4.Terdapat hubungan langsung antara akunbunga dan dividen dengan kewajiban dan ekuitas dalam mengaudit kewajiban berbunga,auditor harus secara simultan memeriksa pula beban bunga dan utang bunga.

 

AKUN-AKUN DALAM SIKLUS

 Akun-akun dalam siklus perolehan modal dan pengembliannya tergantung pada tife operasi bisnis perusahaan dan bagaiman  operasi tersebut didani.semua perseroan memiliki modal saham dan laba ditahan,tetapi hanya sedikit yang memiliki modal saham dan laba ditahan,tetapi hanya sedikit yang memioliki saham preferen,agio saham,dan saham dibeli kembali(treasury stock).seperti halnya siklus yang lain,kas merupakan akun yang penting dalam siklus ini karena baik dalam perolehan modal maupun dalam pengembaliannya selalu melibatkan akun kas.karakteristik yang unik dari siklus perolehan modal dan pengembaliannya mempengaruhi bagaimana auditor memeriksa akun-akun dalam siklus ini.

 

1.UTANG WESEL

Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok pinjaman dan bunganya.yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan aset.biasanya wasel diterbitkan untuk suatu periode tertentu antara satu bulan sampai satu tahun,tapi ada juga yang jangka waktunya lebih panjang.wesel diterbitkan untuk berbagai macam tujuan,dan properti atau aset lain dijadikan sebagai jaminan pinjaman ,seperti miosalnya sekuritas,piutang usaha,persediaan,dan aset tetap.

            Tujuan pengauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan :

a.Pengengendalian internal atau utang wesel memadai.

b.Transaksi yang menyangkut poko pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi dengan benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi.

            c.Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga telah ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan tujuan audit saldo

d,Pengungkapan yang berkaitan dengan utang wesel dan bunga wesel terkkait memenuhi keempat tujuan audit penyajian.

 

Pengendalian Internal

Ada empat pengendalian internal bagi utang wesel, yaitu :

1.Penerbitan wesel harus mendapat otorisasi lebih dahulu.kewenangan pemberian persetujuan penerbitan wesel berada pada dewan komisaris atau manajemen tingkat tinggi.

2.Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya. Pembayaran bunga periodik dan pembayaran angsuran pokok pinjaman harus diawasi melalui siklus pembelian dan pembayaran.

3.Dokumen dan catatan yang memadai. Hal ini menyangkut penyelenggaraan catatan pembantu dan pengawasan atas dokumen wesel yang telah dibayar oleh pejabat yang ditunjuk.

4.Veritifikasi independen secara periodik. Secara periodik catatan detil wesel harus direkonsiliasi dengan buku besar dan dibandingkan dengan catatan yang diselenggarakan oleh pemegang wesel oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan detil.

 

a.Pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi

Pengujian pengendalian utang wesel menyangkut penerbitan wesel dan pembayaran kembali pokok pinjaman dan bunganya.

Pengujian pengendalian atas utang wesel beserta bunganya harus dititik beratkan pada pengujian atas empat pengendalian seperti telah diuraikan diatas. Selain itu, auditor juga harus memeriksa ketelitian catatan penerimaan dari pencarian pinjaman serta pembayaran kembali pokok pinjaman dan bunganya.

b.Prosedur analitis

Prosedur analitis penting dalam pengauditan utang wesel karena pengujian rinci beban bunga dan utang bunga seringkali dapat ditiadakan apabila hasilnya memuaskan..

Prediksi independen auditor atas beban bunga, dengan menggunakan saldo utang berjalan dan tingkat bunga,akan membantu auditor dalam menilai kewajaran beban bunga dan juga menguji kemungkinan adanya utang wesel yang tidak dicatat.

c.Ada dua tujuan audit saldo yang penting dalam adit atas utang wesel :

1. Utang wesel yang ada telah dicatat dan dilaporkan ( kelengkapan)

2.Utang wesel yang tercantum dalam daftar telah dicatat dengnan akurat ( ketelitian )

            Tujuan-tujuan diatas sangat vital karena kesalahan penyajian bisa material walaupun yang salah catat atau ditiadakan hanya menyangkut satu buah wesel.

Apabila pengendalian internal atas utang wesel tidak efektif, auditor harus memperluas prosedur untuk menguji kemungkinan adanya utang wesel yang tidak di catat.

 

2.EKUITAS PEMILIK                                                                                                                         Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan publik dengan perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan  tertutup yang pemegang sahamnya biasanya hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal selama satu periode jarang sekali terjadi. Transaksi yang mempengaruhi ekuitas pemilik hanyalah berupa perubahan ekuitas pemilik karena adanya laba atau rugi tahunan dan pembagian deviden ( kalau ada ). Perseroan Tertutup jarang membayar deviden, dan auditor hanya membutuhkan waktu sedikit untuk memeriksa ekuitas pemilik,  walaupun auditor tetap harus menguji catatan perusahaan.

Sebaliknya dalam perusahaan perseroan public , verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan sering terjadi perubahan individu yang memegang saham.

 

a.Pengendalian Internal

Sejumlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik. Dibawah ini akan dibahas :

Otorisasi Transaksi Secara Tepat

~Penerbiatan Modal Saham. Pengotorisasian meliputi jenis ekuitas yang diterbitkan (apakah saham preferen atau saham biasa), jumlah saham yang akan diterbitkan, nilai per saham, preferensi saham yang bukan saham biasa, dan tanggal penerbitan.

~Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa atau saham preferen, saat pembelian kembali, dan jumlah yang harus dibayar untuk saham-saham tersebut harus mendapat otorisasi dari dewan komisaris.

~Pengumuman Dividen. Dewan komisaris harus mengotorisasi bentuk dividen (apakah dividen tunai atau dividen saham), jumlah dividen per lembar saham, dan tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran dividen.

 

Pembukuan Dan Pemisahan Tugas Yang Tepat

Apabila perusahaan menangani sendiri catatan transaksi saham dan saham yang beredar, pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa :

~Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan.

~Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki saham perusahaan pada tanggal pencatatan dividen.

~Potensi terjadinya kecurangan asset diminimalkan.

 Master file modal saham para pemegang saham adalah catatan saham beredar pada suatu saat tertentu. Master file berfungsi sebagai pengecheck ketelitian catatan sertifikat saham dan saldo modal saham biasa dibuku besar. Selain itu Master File ini juga berguna sebagai dasar untuk pembayaran dividen.

Pengendalian internal yang mempengaruhi pembayaran dividen meliputi :

~Check untuk pembayaran dividen hendaknya disiapkan berdasarkan catatan sertifikat saham oleh seseorang yang tidak bertangung jawab atas catatan modal saham.

~Setelah Check disiapkan, selanjutnya dilakukan verifikasi independen tentang nama pemegang saham dan jumlah rupiah yang tertulis pada check serta rekonsialiasi jumlah total check untuk pembayaran dividen dengan total dividen yang diotorisasi dalam notulen rapat.

~Sebaiknya diselanggarkan akun imprest dividen yang terpisah untuk mencegah pembayarn dividen yang lebih besar daripada jumlah yang diotorisasi.

      

REGISTRAR INDEPENDEN DAN AGEN TRANSFER SAHAM

Setiap Perusahaan dengan saham terdaftar di Bursa Efek Indonesia diwajibkan memiliki registrar independen sebagai pengendalian untuk mencegah penerbitan saham yang tidak sesuai dengan peraturan. Tanggung Jawab registrar indenpenden adalah memastikan bahwa saham diterbitkan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam anggaran dasar perusahaan setelah mendapat otorisasi dari dewan komisaris apabila terjadi perubahan dalam pemilikan saham. Registrar bertanggung jawab untuk menandatangani semua sertifikat saham baru yang diterbitkan dan memastikan bahwa sertifikat saham yang lama telah diterima dan dinyatakan tidak berlaku. Sebelum sertifikat pengganti diterbitkan.

 

3.PENGAUDITAN MODAL SAHAM DAN AGIO SAHAM

Empat Hal yang menjadi perhatian utama auditor dalam pengauditan modal saham dan agio saham :

1.Transaksi yang terjadi telah dibukukan (tujuan transaksi kelengkapan)

2.Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi

3.Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo ketelitian)

4.Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat

            Dua hal pertama menyangkut pengujian pengendalian dan pengujian substantive golongan transaksi, sedangkan dua hal berikutnya menyangkut pengujian detil saldo dan pengungkapan yang bersangkutan.

a.Transaksi Yang Terjadi Telah Di Bukukan

Tujuan ini dapat dengan mudah dicapai apabila perusahaan klien menggunakan registrar independen atau agen transfer. Auditor bisa mengirimkan konfirmasi kepada mereka untuk menanyakan transaksi apa yang telah terjadi dan keakuratan transaksi yang ada, dan kemudian memastikan apakah semua transaksi itu telah terjadi. Untuk dapat mengetahui adanya penerbitan atau pembelian kembali saham, auditor juga mereview notulen rapat dewan komisaris, terutama menjelang akhir tahun buku, dan memeriksa buku catatan saham yang diselenggarakan perusahaan.      

      b.Transaksi Modal Saham Terbukukan

Pengujian yang ekstensif dibutuhkan untuk transaksi-transaksi yang menyangkut penerbitan modal saham seperti misalnya penerbitan saham baru secara tunai, merger dengan perusahaan lain lewat pertukaran saham, saham donasi, dan pembelian kembali saham.

Auditor memeriksa keakuratan catatan transaksi modal saham yang dilakukan secara tunai dengan cara mengirim konfirmasi kepada agen transfer dan menelusur jumlah transaksi yang tercatat dipembukuan ke penerimaan kas. Selain itu auditor harus memeriksa apakah jumlah yang benar telah dikreditkan kemodal saham dan agio saham dengan mengacu ke anggaran dasar perusahaan untuk menetukan nilai pari atau nilai ditetapkan modal saham.

Pengauditan transaksi modal saham seperti dividen saham, pemerolehan property dalam transaksi modal saham, merger, atau transaksi non-tunai lainnya tidaklah mudah karena dibutuhkan keahlian teknis tertentu dan seringkali dibutuhkan pertimbangan untuk menentukan penilaian yang tepat.

            Setelah auditor puas  bahwa jumlah saham yang beredar telah dientukan dengan benar, nilai pari terbukukan  dalam akun modal saham dapat diperiksa dengan mengalikan jumlah lembar saham dengan nilai pari saham. Saldo akhir dalam akun agio saham adalah jumlah residual. Ini bisa diaudit dengan memeriksa jumlah transaksi selama tahun yang diperiksa dan menambahkan atau mengurangkannya dari saldo awal akun .

            Pertimbangan penting ketika mengaudit tujuan audit saldo tentang ketelitian untuk modal saham adalah memeriksa kebenaran jumlah  saham yang digunakan dalam perhitngan laba per lembar saham . tidak sulit untuk menentukan jumlah saham yang benar untuk digunakan dalam perhitungan, apabila perusahaan hanya memiliki satu golongan sahan degan jumlah transaksi yang tidak banyak . masalah akan menjadi kompleks apabila terjadi sekuritas yang dapat dikonversi (convertible securities) , opsi saham , atau waran saham yang beredar .

 

3.MODAL SAHAM DISAJIKAN DAN DIUNGKAPKAN DENGAN TEPAT

            Sumber informasi terpenting untuk menentukan apakah keempat tujuan penyajian dan pengungkapan untuk aktivitas modal saham telah terpenuhi adalah anggaran dasar perusahaan , notulen rapat dewan komisaris, dan analisis auditor tentang transaksi modal saham . Auditor harus memastikan bahwa setiap golongan saham telah dideskripsikan dengan tepat termasuk jumlah saham yang diterbikan dan semua hak yang melekat pada setiap golongan saham . auditor juga harus memeriksa ketepaan penyajian dan pengungkapan opsi saham , waran saham , dan sekuritas bias dikonvensi dengan memeriksa dokumen-dokumen atau bukti-bukti lain yang memuat kesepakatan yang bersangkutan .

Pengauditan dividen

Titik berat pengauditan dividen adalah pada transaksi dividen , bukan pada saldo akhir , kecuali apabila terdapat utang dividen .

tujuan audit transaksi untuk transaksi-transaksi relevan untuk dividen. Namun demikian , dividen biasanya diaudit seratus persen . Tujuan terpenting , termasuk yang berkaitan dengan utang dividen adalah :

1.Dividen terbukukan sunggug-sungguh terjadi (keterjadian)

2.Dividen yang ada telah tercatat ( kelengkapan )

3.Dividen telah dicatat dengan akurat ( ketelitian )

4.Dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang ada / yang berhak ( keterjadian )

5.Utang dividen telah tercatat ( kelengkapan )

6.Utang dividen telah dicatat dengan akurat ( ketelitian )

4.PENGAUDITAN LABA DITAHAN.

            Pada kebanyakan perusahaan transaksi-transaksi yang menyangkut laba ditahan hanyalah pecatatan laba bersih untuk tahun buku yang bersangkutan dan pengumuman dividen . perubahan lain dalam laba ditahan bias berupa koreksi laba tahun yang lalu , penyesuaian tahun yang lalu yang didebetkan atau dikreditkan langsung ke laba ditahan , dan penetapan atau penghentian penyisihan (appropriation) laba ditahan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun