Siska menambahkan makna yang ia dapatkan dari film ini. Ia lebih menyoroti latar belakang Gatotkaca yang ditampilkan dalam film ini.
"Aku malah tertarik dengan latar belakang Gatotkaca yang ditampilkan. Ia bukan berasal dari keluarga kaya raya. Ia dari keluarga miskin dan bahkan dikeluarkan dari universitas. Dari sini, aku belajar bahwa untuk menjadi pahlawan kita tak perlu punya banyak materi. Siapapun kita dan berasal dari latar belakang apapun dipanggil untuk menjadi pahlawan dalam kehidupan sehari-hari," tegas Siska.
Terlepas dari fakta kontroversial di balik Film Satria Dewa: Gatotkaca, film ini tetap dapat dimaknai secara positif. Terdapat pesan-pesan positif yang dapat diterima oleh penonton. Harapannya, film dengan genre superhero Indonesia dapat semakin baik dan belajar dari kesalahan. Maju terus perfilman Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H