Mohon tunggu...
Yohanes Enho
Yohanes Enho Mohon Tunggu... Auditor - Manager Audit Internal

EXPERIENCED INTERNAL AUDITOR for more than 16 years. Previous role as an INTERNAL AUDITOR MANAGER at Financial Institution for more than 2 years not only as a responsibility but also a Leader that really love to motivate my team. Now, i have role as an INTERNAL AUDIT MANAGER at Mining Company. I am CAPABLE on INTERNAL AUDIT, INTERNAL CONTROL, FRAUD INVESTIGATION, loves RISK MANAGEMENT and RISK BASED INTERNAL AUDIT IN ORDER TO give organization an added value.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Temuan Audit Internal: Positif atau Negatif?

28 Mei 2024   17:19 Diperbarui: 28 Mei 2024   17:35 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada saat kita merasakan sakit, maka secara reflek kita akan memeriksakan tubuh kita ke dokter. Kemudian pada saat tiba di tempat praktik dokter, dilakukan prosedur pemeriksaan terhadap kita dengan menjelaskan apa yang kita rasakan serta pada bagian tubuh mana itu terjadi. Prosedur itu bisa melalui pemeriksaan fisik oleh dokter maupun melalui pemeriksaan laboratorium. Setelah dilakukan pemeriksaan, maka dokter akan memberikan hasil berupa diagnosa atas kesehatan yang kurang baik yang kita alami. Tentu saja, setelah dokter menjelaskan perihal hasilnya, maka dokter juga akan memberikan resep untuk mengurangi rasa sakit yang kita derita.

Dari contoh diatas, maka dapat dijelaskan bahwa hasil diagnosa yang dilakukan oleh dokter dalam dunia Audit Internal dapat disebut sebagai temuan. Sementara itu dokter memberikan resep untuk mengurangi rasa sakit dapat diasosiasikan sebagai rekomendasi dalam dunia Audit Internal. Kemudian pertanyaan yang muncul, sesuai dengan judul artikel ini, mana yang lebih penting dalam sebuah temuan, apakah yang berbentuk temuan positif atau negatifkah?

Sebelum melangkah lebih jauh pembahasannya, ada baiknya kita coba mulai membahas dari sesuatu yang mendasar agar kita sama-sama lebih memahami mengenai apa itu temuan, kemudian jenis temuan, serta warna sari yang terjadi terkait dengan temuan. Mari kita bahas. 

PENGERTIAN TEMUAN

Nah, sebenarnya apa itu temuan dalam dunia Audit Internal? Mengapa dan seberapa pentingnya sebuah temuan dalam pelaksanaan pekerjaan seorang Auditor Internal? Ada beberapa pengertian Temuan Audit menurut para sarjana dan salah satu organisasi. Berikut disajikan :

1. Menurut Rahmadi (2011), Temuan Audit adalah kondisi, kriteria, sebab dan akibat yang ditemui oleh auditor selama proses audit;

2. Menurut Bastian (2018), Temuan Audit merupakan hasil dari pemeriksaan auditor. Temuan yang ditemukan auditor dapat berupa salah saji potensial dalam laporan keuangan, sistem pengendalian internal yang tidak baik, dan adanya ketidakefisienan dan efektif dalam bekerja;

3. Menurut Tunggal (2015), Temuan Audit adalah himpunan informasi-informasi mengenai kegiatan, organisasi, kondisi atau hal-hal lain yang telah dianalisa atau dinilai serta diperkirakan akan menarik atau berguna untuk pejabat yang berwenang;

4. Menurut ISO 9000, Temuan Audit adalah hasil evaluasi dari bukti audit yang dikumpulkan terhadap kriteria audit. Temuan audit dapat mengindikasikan, baik kesesuaian ataupun ketidaksesuaian dengan kriteria audit atau peluang perbaikan. 

5. Menurut ISO 19011, Temuan Audit adalah hasil evaluasi bukti audit yang dikumpulkan terhadap kriteria audit. Temuan audit dapat mengindikasikan Kesesuaian dan Ketidaksesuaian. 

Dari keempat pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Temuan Audit merupakan himpunan informasi-informasi mengenai kegiatan, organisasi, kondisi atau hal-hal lain yang telah dianalisa dari pemeriksaan auditor yang ditemukan berupa salah saji potensial dalam laporan keuangan, sistem pengendalian internal yang tidak baik, dan adanya ketidakefisienan dan efektif dalam bekerja yang terdiri dari kondisi, kriteria, sebab dan akibat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun