Penelitian terhadap pengaruh kompetisi telah menginvestigasi (meneliti) dua pertanyaan kunci:
 Apakah pencapaian siswa meningkat (baik rata-rata pencapaian seluruh sistem sekolah dan pencapaian nilai tambah dari para siswa dalam pengalaman sekolah-sekolah yang tingkat kompetisinya lebih tinggi)? Apa pengaruh terhadap kesempatan-kesempatan pendidikan dari anak-anak yang secara sosial tidak beruntung? (apakah mereka memiliki akses untuk sekolah-sekolah yang mempunyai kualitas lebih baik atau memperbaiki pencapaian pendidikan mereka menjadi anak-anak yang lebih beruntung) Gambaran di beberapa negara, seperti di Inggris (Quasi-Voucher), Milwaukee (Voucher), Colombia (Voucher), Chile (Desentralisasi), Argentina (privatisasi spontan), menunjukkan bahwa sekolah-sekolah yang diberi kesempatan untuk memanage diri sendiri dengan menciptakan kompetisi, baik menggunakan sistem voucher, desentralisasi, sejenisnya dapat mencapai hasil yang signifikan.
KonklusiÂ
Pengaruh suatu kebijakan peningkatan otonomi sekolah tergantung pertama-tama pada apakah sekolah tersebut sungguh-sungguh dalam bentuk atau model sekolah yang memanage diri sendiri dalam suatu kerangka kerja regulasi pusat atau mengandalkan sebagian besar pada kompetisi, baik antara sekolah-sekolah negeri maupun antara sektor publik dan privat. Jika pada akhirnya pengaruhnya terhadap keadilan sistem sekolah tergantung pada apakah voucher atau subsidi dibatasi bagi anak-anak yang berpendapatan rendah atau digunakan sebagai satu cara umum peningkatan pilihan orang tua dan perbedaan perlengkapan sekolah. Seseorang sangat hati-hati dalam menilai sejumlah riset terhadap pertanyaan-pertanyaan ini karena hal itu menyangkut sistem sekolah yang berbeda dan menggunakan metode yang berbeda. Secara partikular sangat sulit mencapai hubungan sebab akibat. Saya akan berkesimpulan bahwa sekolah-sekolah dengan sistem self-management dapat meningkatkan efisiensi produktif dan bahwa pola voucher yang bernilai dan teruji, jika secara cermat didesain, dapat mempertinggi akses ke sekolah-sekolah yang mempunyai kualitas yang lebih baik bagi anak-anak yang berpendapatan rendah. Jika pembuat kebijakan pendidikan tidak begitu concern baik terhadap efisiensi produktif sistem sekolah nasional maupun terhadap kesamaan kesempatan, Â maka otonomi sekolah yang luas dalam suatu lingkungan yang kompetitif mempromosikan efisiensi alokatif dalam area di mana sektor privat mempunyai dorongan yang cukup untuk merespon tuntutan pasar. Semua argumentasi efisiensi dalam dukungan otonomi sekolah, baik dalam bentuk diatur maupun kompetisi bebas, tergantung pada kapasitas sekolah-sekolah untuk memanage sumber daya-sumber daya mereka secara efisien dengan demikian mencapai tujuan dan sasaran-sasarannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H