TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen Isu
       Manajemen isu merupakan bentuk dari manajemen yang memiliki tujuan untuk membantu mempertahankan pasar, mengurangi resiko, menciptakan peluang, dan mengelola citra perusahaan sebagai aset untuk kepentingan perusahaan dan stakeholder utamanya. Ini dicapai dengan mengantisipasi, menyelidiki, dan memprioritaskan masalah, menilai dampak masalah terhadap perusahaan; mengusulkan kebijakan dan strategi untuk meminimalkan resiko dan meningkatkan peluang, dan kemudian menerapkannya; dan mengevaluasi dampak program  (Tucker, 1993).
       Sebagai bagian dari perencanaan dan manajemen perusahaan yang menyeluruh, penting untuk diingat bahwa manajemen isu tidak boleh dianggap sebagai kegiatan defensif. Jika itu dianggap sebagai kegiatan defensif, tindakan yang diambil oleh manajemen adalah berusaha untuk mencegah munculnya masalah tersebut dan, jika terjadi, perubahan tersebut diupayakan untuk terjadi baik di lingkungan perusahaan maupun di publik. Sikap defensif seperti ini mungkin hanya meredakan masalah sesaat. Manajemen perusahaan harus proaktif dalam menerapkan manajemen masalah  (Prayudi, 2016).
Pizza HutÂ
       Didirikan pada tahun 1958 oleh dua saudara bernama Frank dan Dan Carney di Kansas, AS, Pizza Hut tumbuh dan berkembang menjadi jaringan restoran waralaba global yang terkenal dengan menu Italia-Amerikanya. PT Sarimelati Kencana adalah pemilik Pizza Hut, yang pertama kali muncul di pasar pada tahun 1987. PT Sriboga Raturaya, yang merupakan bagian dari Sriboga Group, membeli Pizza Hut. Akuisisi ini memicu berbagai konsep dan layanan baru, termasuk Pizza Hut Restaurants (PHR). Pizza Hut Delivery (PHD) pertama kali muncul pada tahun 2007 dengan layanan antar rumah ke rumah, dan pada tahun 2018, Pizza Hut Express (PHE) diluncurkan.Prinsip integritas, keunggulan, profitabilitas, dan pertumbuhan menjadi dasar pengelolaan Pizza Hut, yang memungkinkannya berkembang menjadi merek yang paling terkenal  (Siti Fatin Arbah, 2022).
METODE PENELITIANÂ
      Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan studi kasus deskriptif sebagai metode pengumpulan data. Karena Penulisan pada makalah ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, maka data yang dikumpulkan adalah kata-kata dan bukan angka. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dan relatif akurat tentang subjek penelitian. Metode deskriptif digunakan  untuk menggambarkan kejadian yang menimpa Pizza Hut Indonesia, yaitu adanya isu bahwa  Pizza Hut Indonesia ikut mendukung aksi yang dilakukan oleh Israel. Dan didalam makalah ini juga akan membahas tentang Strategi apa yang akan dilakukan oleh pihak Pizza Hut Indonesia dalam menangani dampak dari isu tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASANÂ
      Pizza Hut Indonesia diduga mendukung serangan Israel di jalur Gaza palestina. Akibatnya, boikot produk Israel berdampak pada pendapatan PT Sarimelati Kencana TBK. PT Sarimelati Kencana TBK, sebagai pemegang lisensi restoran Pizza Hut di Indonesia, mengaku terkena imbas dari adanya isu boikot perusahaan yang dituding yang memiliki afiliasi dengan israel. Terlebih, dengan adanya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 Tahun 2023 mengenai Hukum dukungan terhadap perjuangan Palestina yang ditetapkan pada 8 november 2023 lalu. Gerakan boikot produk dari perusahaan yang diduga berafiliasi atau mendukung israel muncul setelah israel menyerang palestina. Pizza Hut masuk dalam salah satu daftar produk global yang di anggap memiliki hubungan dengan israel. Gerai Pizza Hut di sejumlah negara sepi akibat aksi boikot ini, dn berdampakjuga pada Pizza Hut Indonesia (Sedayu 2023).
       PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) mencatatkan bahwa saham Pizza Hut mengalami penurunan sekitar 6%. Dengan harga terendah per lembar di angka Rp 398 pada 30 November dengan rata-rata kini Rp 414  (Fajri 2023). Kerugian ini juga tak terlepas dari isu boikot yang terafiliasi dengan israel, dan Pizza Hut juga telah menjadi salah satu dari dampak seruan boikot tersebut. Dan laporan dari keuangan PZZA pada Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa dari penjualan bersih perusahaan naik 4,36 persen secara tahunan, mencapai 2,75 triliun, penjualan makanan tumbuh sebesar 3,52 persen menjadi Rp.2,56 triliun, sementara itu penjualan minuman naik 16,74 persen menjadi 197,75 miliar. Meskipun mengalami pendapatan yang peningkatan dalam penjualan bersih, namu belum menutupi beban pokok penjualan yang telah mencapai hingga Rp1,67 triliun dan naik ke 2,96 persen dengan bandingkan periode yang sama di tahun lalu. Kerugian meningkat dibadingkan tahun lalu yang telah mencapai Rp40,14 miliar  (Chandra 2023).Â