Mohon tunggu...
Yohana Lestari
Yohana Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa semester 7 di salah satu kampus swasta yang ada di Bekasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Manajemen Isu Pizza Hut Indonesia dalam Menangani Dampak Boikot Produk Israel

16 Januari 2024   00:10 Diperbarui: 16 Januari 2024   00:10 2808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ABSTRAK

Jurnal ini membahas tentang strategi manajemen yang di terapkan Pizza Hut untuk menghadapi dampak boikot terhadap produk israel. Boikot terhadap produk israel merupakan hal yang kontroversial dan berdampak besar bagi perusahaan internasional yang terlibat dalam perdagangan dengan israel. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan fokus pada Pizza Hut, salah satu perusahaan yang terkena dampak boikot. Melalui analisis kualitatif, penelitian ini mengidentifikasi strategi yang digunakan oleh Pizza Hut untuk mengatasi dampak boikot dan mempertahankan reputasi perusahaanya. Hasil penelitian menunjukam bahwa Pizza Hut menerapkan beberapa strategi manajemen yang efektif. Hal ini juga termasuk komunikasi yang terbuka dan transparan dengan pelanggan dan pemangku kepentingan, diversifikasi produk untuk mengurangi ketergantungan pada produk israel, dan meningkatkan kehadiran media sosial untul mengendalikan opini publik, kerja sama dengan non-organisasi,dll. Lembaga pemerintah dan masyarakat diminta untuk mengatasi boikot. Studi ini memberikan wawasan tentang pentingnya strategi manajemen yang efektif ketika menghadapi isu-isu sensitif seperti boikot produk. Temuan penelitian ini menjadi referensi bagi perusahaan lain yang berada dalam situasi serupa dan berkontribusi pada pengembangan teori dan praktik manajemen.

ABSTRACT

This journal discusses the management strategies implemented by Pizza Hut to deal with the impact of the boycott of Israeli products. Boycotting Israeli products is controversial and has a major impact on international companies involved in trade with Israel. This research uses a case study method and focuses on Pizza Hut, one of the companies affected by the boycott. Through qualitative analysis, this research identifies the strategies used by Pizza Hut to overcome the impact of the boycott and maintain its company reputation. The research results show that Pizza Hut implements several effective management strategies. This also includes open and transparent communication with customers and stakeholders, product diversification to reduce dependence on Israeli products, and increasing social media presence to control public opinion, cooperation with non-organizations, etc. Government institutions and the public are asked to overcome the boycott. This study provides insight into the importance of effective management strategies when dealing with sensitive issues such as product boycotts. The findings of this research serve as a reference for other companies in a similar situation and contribute to the development of management theory and practice.

 

LATAR BELAKANG

             Dalam dunia bisnis global yang semakin terhubung, perusahaan harus menghadapi tantangan yang kompleks, termasuk isu-isu sosial dan politik yang dapat mempengaruhi citra dan reputasi mereka. Salah satu contoh isu yang sering muncul adalah boikot produk atau merek yang terkait dengan konflik politik atau masalah kemanusiaan. Boikot produk Israel telah menjadi isu yang kontroversial di dunia internasional. Banyak organisasi dan individu yang mendukung gerakan ini sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina. Salah satu perusahaan yang menjadi sasaran boikot adalah Pizza Hut, salah satu jaringan restoran cepat saji terbesar di dunia. Pizza Hut, sebuah merek ternama dalam industri makanan cepat saji, tidak luput dari dampak boikot produk terkait dengan isu-isu politik, seperti dalam kasus boikot produk Israel. Konflik Israel-Palestina telah menciptakan perpecahan di antara konsumen dan masyarakat yang memiliki pandangan berbeda tentang isu tersebut.  (Tonce 2023).

             Dalam jurnal ini, kami akan mengeksplorasi strategi manajemen yang diadopsi oleh Pizza Hut dalam menangani dampak boikot produk Israel. Kami akan menganalisis langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan untuk meminimalkan kerugian dan mempertahankan reputasi mereka di tengah situasi yang penuh tekanan ini. Boikot produk Israel telah berdampak signifikan bagi perusahaan-perusahaan yang terkait dengan negara tersebut. Pizza Hut sebagai salah satu merek global yang memiliki sejumlah gerai di berbagai negara tidak terkecuali. Dalam menghadapi tantangan ini, perusahaan perlu merumuskan strategi yang tepat untuk menjaga kontinuitas operasional mereka dan mendapatkan kembali kepercayaan konsumen.

             Dalam jurnal ini, kami akan membahas beberapa strategi yang diadopsi oleh Pizza Hut. Pertama, kami akan mengidentifikasi dan menganalisis dampak boikot terhadap Pizza Hut, termasuk penurunan penjualan dan citra merek yang terpengaruh. Kemudian, kami akan membahas langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan untuk merespons situasi ini, seperti mengkomunikasikan sikap netral perusahaan terhadap konflik, menawarkan alternatif menu, dan berkolaborasi dengan produsen lokal. Selain itu, kami akan menganalisis efektivitas strategi ini dalam meminimalkan dampak boikot dan memulihkan kepercayaan konsumen. Kami juga akan mengevaluasi tanggapan publik terhadap tindakan Pizza Hut dan apakah langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan telah berhasil dalam mengelola krisis ini.

             Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana perusahaan-perusahaan dapat menghadapi dan mengelola isu-isu kontroversial seperti boikot produk Israel. Diharapkan pula bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan panduan bagi perusahaan lain yang menghadapi situasi serupa di masa depan. Dalam penutup, penting bagi perusahaan untuk memiliki strategi manajemen yang efektif dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan seperti boikot produk Israel. Melalui penelitian ini, kami berharap dapat memberikan sumbangan bagi pemahaman tentang strategi yang dapat membantu perusahaan dalam mengatasi dampak boikot dan mempertahankan reputasi mereka.

TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Isu

             Manajemen isu merupakan bentuk dari manajemen yang memiliki tujuan untuk membantu mempertahankan pasar, mengurangi resiko, menciptakan peluang, dan mengelola citra perusahaan sebagai aset untuk kepentingan perusahaan dan stakeholder utamanya. Ini dicapai dengan mengantisipasi, menyelidiki, dan memprioritaskan masalah, menilai dampak masalah terhadap perusahaan; mengusulkan kebijakan dan strategi untuk meminimalkan resiko dan meningkatkan peluang, dan kemudian menerapkannya; dan mengevaluasi dampak program  (Tucker, 1993).

             Sebagai bagian dari perencanaan dan manajemen perusahaan yang menyeluruh, penting untuk diingat bahwa manajemen isu tidak boleh dianggap sebagai kegiatan defensif. Jika itu dianggap sebagai kegiatan defensif, tindakan yang diambil oleh manajemen adalah berusaha untuk mencegah munculnya masalah tersebut dan, jika terjadi, perubahan tersebut diupayakan untuk terjadi baik di lingkungan perusahaan maupun di publik. Sikap defensif seperti ini mungkin hanya meredakan masalah sesaat. Manajemen perusahaan harus proaktif dalam menerapkan manajemen masalah  (Prayudi, 2016).

Pizza Hut 

             Didirikan pada tahun 1958 oleh dua saudara bernama Frank dan Dan Carney di Kansas, AS, Pizza Hut tumbuh dan berkembang menjadi jaringan restoran waralaba global yang terkenal dengan menu Italia-Amerikanya. PT Sarimelati Kencana adalah pemilik Pizza Hut, yang pertama kali muncul di pasar pada tahun 1987. PT Sriboga Raturaya, yang merupakan bagian dari Sriboga Group, membeli Pizza Hut. Akuisisi ini memicu berbagai konsep dan layanan baru, termasuk Pizza Hut Restaurants (PHR). Pizza Hut Delivery (PHD) pertama kali muncul pada tahun 2007 dengan layanan antar rumah ke rumah, dan pada tahun 2018, Pizza Hut Express (PHE) diluncurkan.Prinsip integritas, keunggulan, profitabilitas, dan pertumbuhan menjadi dasar pengelolaan Pizza Hut, yang memungkinkannya berkembang menjadi merek yang paling terkenal  (Siti Fatin Arbah, 2022).

METODE PENELITIAN 

            Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan studi kasus deskriptif sebagai metode pengumpulan data. Karena Penulisan pada makalah ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, maka data yang dikumpulkan adalah kata-kata dan bukan angka. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dan relatif akurat tentang subjek penelitian. Metode deskriptif digunakan  untuk menggambarkan kejadian yang menimpa Pizza Hut Indonesia, yaitu adanya isu bahwa  Pizza Hut Indonesia ikut mendukung aksi yang dilakukan oleh Israel. Dan didalam makalah ini juga akan membahas tentang Strategi apa yang akan dilakukan oleh pihak Pizza Hut Indonesia dalam menangani dampak dari isu tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN 

            Pizza Hut Indonesia diduga mendukung serangan Israel di jalur Gaza palestina. Akibatnya, boikot produk Israel berdampak pada pendapatan PT Sarimelati Kencana TBK. PT Sarimelati Kencana TBK, sebagai pemegang lisensi restoran Pizza Hut di Indonesia, mengaku terkena imbas dari adanya isu boikot perusahaan yang dituding yang memiliki afiliasi dengan israel. Terlebih, dengan adanya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 Tahun 2023 mengenai Hukum dukungan terhadap perjuangan Palestina yang ditetapkan pada 8 november 2023 lalu. Gerakan boikot produk dari perusahaan yang diduga berafiliasi atau mendukung israel muncul setelah israel menyerang palestina. Pizza Hut masuk dalam salah satu daftar produk global yang di anggap memiliki hubungan dengan israel. Gerai Pizza Hut di sejumlah negara sepi akibat aksi boikot ini, dn berdampakjuga pada Pizza Hut Indonesia (Sedayu 2023).

             PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) mencatatkan bahwa saham Pizza Hut mengalami penurunan sekitar 6%. Dengan harga terendah per lembar di angka Rp 398 pada 30 November dengan rata-rata kini Rp 414  (Fajri 2023). Kerugian ini juga tak terlepas dari isu boikot yang terafiliasi dengan israel, dan Pizza Hut juga telah menjadi salah satu dari dampak seruan boikot tersebut. Dan laporan dari keuangan PZZA pada Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa dari penjualan bersih perusahaan naik 4,36 persen secara tahunan, mencapai 2,75 triliun, penjualan makanan tumbuh sebesar 3,52 persen menjadi Rp.2,56 triliun, sementara itu penjualan minuman naik 16,74 persen menjadi 197,75 miliar. Meskipun mengalami pendapatan yang peningkatan dalam penjualan bersih, namu belum menutupi beban pokok penjualan yang telah mencapai hingga Rp1,67 triliun dan naik ke 2,96 persen dengan bandingkan periode yang sama di tahun lalu. Kerugian meningkat dibadingkan tahun lalu yang telah mencapai Rp40,14 miliar  (Chandra 2023). 

Di makalah ini penulis menggunakan 5 tahap manajemen isu menurut Chase & Jones (1997). Tahapan yang dilakukan oleh Public Relations Brand Nestl adalah sebagai berikut :

 

Tahapan Identifikasi Isu

             Pada tahapan ini pihak Pizza hut melakukan identifikasi masalah tentang artikel-artikel di media yang menyatakan bahwa Pizza Hut terafiliasi dengan Israel. Hal ini bermula dari adanya oknum yang tidak bertanggung jawab dengan sumbernya yang tidak jelas menggabungkan daftar perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Israel lalu menggabungkan dengan Fatwa dari MUI. Sehingga jadi banyak masyarakat yang salah mengartikan bahwa daftar tersebut berasal dari MUI.

Tahapan Eksplorasi

             Setelah melalukan tahapan indentifikasi isu selanjutnya adalah tahap yang kedua yaitu tahapan eksplorasi dimana pihak dari Pizza Hut Indonesia menyatakan bahwa mereka mengalami kerugian sebanyak Rp.38,95 miliar selama 2023 dan juga penurunan nilai saham. Pihak dari Pizza Hut Indonesia juga menghargai aspirasi-aspirasi demokrasi dari masyarakat Indonesia yang didasari oleh rasa simpati kepada rakyat Palestina. Di tahapan ini menjadi tahap pembelajaran bagi pihak Pizza Hut Indonesia mengenai isu yang menimpa mereka. 

Tahapan Pembuatan Keputusan

             Setelah memberikan pernyataan di tahapan eksplorasi, pihak Pizza Hut Indonesia melakukan pengambilan keputusan untuk menangani isu yang sedang terjadi. Pizza Hut Indonesia mengambil keputusan dengan menentukkan strategi selanjutnya yang akan mereka tempuh untuk menyelesaikan isu ini. Strategi dinamis, reaktif dan adaptif merupakan beberapa strategi yang bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Di antara ketiga strategi tersebut, Pizza Hut Indonesia memilih untuk menggunakan strategi adaptif karena mencakup keterbukaan dalam perubahan  (Kriyantono 2015).

Tahapan Implementasi

             Pada tahapan ini pihak dari Pizza Hut Indonesia sudah mengambil keputusan yang di anggap tepat yang kemudian dapat di terapkan sehingga isu mengenai Pizza Hut Indonesia yang mendukung serangan Israel di Jalur Gaza Palestina. Implementasi dari strategi yang di gunakan oleh pihak Pizza Hut Indonesia adalah dengan mengambil keputusan dengan menunjukkan kemampuan mereka dalam merespons dengan cepat terhadap isu boikot produk Israel melalui komunikasi yang tepat waktu dan tindakan Pihak Pizza Hut Indonesia yang menyumbangkan donasi kemanusiaan kepada rakyat Palestina sebanyak Rp 1 Miliar yang di salurkan melalui PMI. Serta Pizza Hut Indonesia yang ada di daerah lampung memberikan kupon potongan harga untuk setiap pembelian pizza reguler cheese parmesan kepada pelanggan yang nantinya hasil keuntungan tersebut akan di sumbangkan kepada Palestina.

Tahapan Penyelesaian

             Di tahap penyelesaian ini pihak dari Pizza Hut Indonesia sudah berusaha semaksimal mungkin memberikan upaya-upaya yang mereka bisa untuk menyelesaikan isu ini dengan merespons cepat terhadap isu boikot produk Israel, memberikan sumbangan sebanyak Rp 1 Miliar kepada korban yang ada di Palestina dan memberikan kupon potongan harga kepada pelanggan yang nantinya keuntungan dari penjualan produk tersebut akan di sumbangkan oleh pihak Pizza Hut Indonesia kepada korban di Palestina.

KESIMPULAN

             Pizza Hut secara aktif merespons dan menghadapi tantangan boikot dengan cepat dan efisien. Perusahaan ini memiliki tim yang terlatih untuk menangani krisis dan mengambil tindakan yang tepat guna meminimalkan dampak negatif. Strategi komunikasi yang transparan dan jujur dilakukan oleh Pizza Hut untuk menjelaskan posisi perusahaan dan tindakan yang diambil terkait dengan produk Israel. Ini membantu membangun kepercayaan pelanggan dan masyarakat.

             Perusahaan ini juga berhasil menjalin hubungan dengan pihak yang berkaitan, seperti pemasok dan mitra bisnis, untuk memastikan ketersediaan alternatif produk yang tidak berasal dari Israel. Hal ini membantu menjaga keberlanjutan operasional dan memenuhi harapan pelanggan.

SARAN

             Perusahaan harus terus memantau masalah yang mungkin memengaruhi reputasi dan citra mereka. Perusahaan dapat merespons dengan cepat dengan pemantauan yang tepat. Membangun hubungan yang kuat dengan mitra bisnis dan pemasok alternatif dapat membantu mengurangi risiko ketergantungan pada merek atau produk tertentu. Diversifikasi sumber pasokan dapat membantu mencegah konsekuensi negatif dari boikot atau bencana serupa.

             Komunikasi yang jujur dan transparan dengan masyarakat dan pelanggan sangat penting. Perusahaan harus terus menjelaskan posisi mereka, tindakan yang mereka ambil, dan mengapa mereka melakukannya. Ini akan membangun kepercayaan dan menghilangkan keraguan atau ketidakpastian. Dengan menerapkan strategi yang efektif dan terus melakukan evaluasi dan perbaikan, perusahaan dapat menghadapi tantangan yang mungkin muncul dengan lebih baik dan mempertahankan citra mereka dalam situasi krisis.

 

DAFTAR PUSTAKA

Chandra, S. H. (2023, November 24). Metropolitan Bisnis. Retrieved Januari 13, 2024, from https://www.metropolitan.id/bisnis/95310971048/pengelola-pizza-hut-indonesia-pt-sarimelati-kencana-tbk-alami-kerugian-3895-miliar-dampak-boikot-produk-israel?page=2

Fajri, M. (2023, Desember 8). Kumparan Bisnis. Retrieved Januari 13, 2024, from https://kumparan.com/kumparanbisnis/boikot-produk-israel-pengaruhi-kinerja-manajemen-pizza-hut-pemerintah-lambat-21jJ32vsD9G/full

Kriyantono, R. (2015). Public Relations Issue and Crisis Management. Jakarta: Prenanda Media Group.

Prayudi. (2016). Manajemen Isu dan Krisis. Yogyakarta: LPPM UPN Veteran Yogyakarta.

Sedayu, A. (2023, Desember 8). tempo.co. Retrieved Januari 13, 2024, from https://bisnis.tempo.co/amp/1806782/pizza-hut-didemo-di-berbagai-daerah-dampak-gerakan-boikot-produk-israel

Siti Fatin Arbah, C. R. (2022). Pengaruh promosi dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian Pizza Hut di masa pandemi. Insight Management Journal , 4.

Tonce, D. D. (2023, November 14). bisnis.com. Retrieved Januari 9, 2024, from https://market.bisnis.com/read/20231114/192/1714237/pengelola-pizza-hut-pzza-respons-seruan-boikot-produk-israel-cek-kinerjanya#:~:text=Bisnis.com%2C%20JAKARTA%20%E2%80%94%20Restoran,rugi%20hingga%20kuartal%20III%2F2023.

Tucker, B. (1993). Public Relations Journal. 38-40.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun