Mohon tunggu...
yogi prasetya
yogi prasetya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas, Lepas dalam menulis

Bekerja dan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Digitalisasi Fasilitas Layanan Kesehatan Indonesia: Sebuah Keniscayaan

1 Januari 2025   11:54 Diperbarui: 1 Januari 2025   18:24 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: Pribadi

4. Peningkatan Efisiensi Layanan

5. Peningkatan Keselamatan Pasien

Manfaat Bagi Pemerintah

1. Pengambilan Keputusan yang Berbasis Data

2. Efisiensi Pengelolaan Sistem Kesehatan

3. Mendukung Pencapaian SDGs ( Pembangunan Berkelanjutan) dan Rencana Strategis Kementrian Kesehatan

4. Peningkatan Respon terhadap Krisis Kesehatan

5. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

Tantangan Implementasi

Namun, proses digitalisasi fasilitas layanan di sektor kesehatan ini bukan tanpa hambatan. Kurangnya kompetensi tenaga kesehatan dalam teknologi digital dan keterbatasan anggaran menjadi tantangan utama. Selain itu, rumah sakit yang belum menggunakan RME menghadapi kesulitan dalam beradaptasi dengan sistem baru. Bahkan di beberapa tempat ada upaya "menghambat" proses implemetasi ini. Ini disebabkan proses perubahan ini "menggangu" kebiasaan lama yang sudah dianggap nyaman.

Kondisi diatas masih dapat dimaklumi , mengingat bahwa implemetasi RME, apalgi SIMRS yang kompleks membutuhkan pelatihan dan perubahan kultur. Tak hanya dari sisi penyelenggara fasilitas layanan kesehatan tetapi juga pasien atau masyarakat. Proses transisi ini harus dikawal bersama dari semua stake holder di sektor kesehatan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan penyedia layanan ini. Seyogyanya perusahaan tak hanya menjual layanan tetapi juga melakukan pendampingan secara intensif terhadap pengguna , khususnya rumah sakit pemerintah. Dari pengalaman penulis di lapangan, pendampingan terhada implementasi ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Paling tidak minimal dalam jangka waktu 1 (satu) tahun melakukan asistensi dari implementasi layanan RME. Dan bisa lebih panjang lagi bila hendak melakukan implementasi layanan SIMRS yang komprehensif. Misalnya SIMRS yang sudah memiliki modul ERP ( Enterprise Resource Planning) lengkap. Namun tentu saja kondisi di setiap Rumah Sakit berbeda-beda. Tergantung kemampuan Sumber Daya Manusia yang ada di Rumah sakit tersebut. Semakin SDM rumah sakit melek digital akan lebih cepat implementasinya. Demikian pula sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun