Selama 12 pertandingan yang aku lakukan, semuanya berakhir dengan kemenangan. Kami berhasil mengalahkan Barcelona di Liga dan menaklukkan Chelsea di Liga Champions Eropa. Namun, pertandingan melawan FC Schalke menjadi mimpi buruk bagiku.
Aku cedera parah karena tekel keras dari pemain Jerman. Seminggu absen, sebulan belum sembuh, hingga akhirnya aku memutuskan untuk pensiun sebagai pemain di usia 22 tahun.
(Jadi pelatih)
Aku masih beruntung dikelilingi oleh orang-orang yang baik. Ketika pensiun, Real Madrid masih memberiku pekerjaan sebagai ambassador. Namun, ketika beranjak usia 25 tahun, aku mencoba menyampaikan niatku menjadi pelatih sepak bola kepada presiden klub.
Kebetulan memang ada kekosongan di posisi Youth Coach. Sambil mengikuti berbagai tes lisensi kepelatihan profesional UEFA, aku akhirnya diterima sebagai pelatih Real Madrid U-19. Setelah berhasil mengantarkan tim junior juara, aku naik menjadi manajer Castilla.
Castilla merupakan tim reserve Real Madrid yang bermain di Liga kasta tiga Spanyol. 80% pemain sebelumnya (U-19), aku bawa ke Castilla. Targetku ialah membantu Castilla promosi ke Liga Dua Spanyol. Namun, ketika sudah mendapatkan lisensi tertinggi kepelatihan, manajer Real Madrid menawariku menjadi assisten manager.
Betapa senang, akhirnya aku kembali ke tim senior. Aku mendapatkan sambutan hangat dari para pemain yang usianya kebanyakan lebih senior dibandingkan dengan aku. Waktu itu, usiaku baru 28 tahun.
Musim perdana berjalan sangat baik. Kami berhasil meraih juara satu Liga Spanyol dan menjadi semi finalis Liga Champions Eropa. Namun, sayang sekali di musim kedua manager Ancelotti memutuskan berhenti. Entah, kenapa. Apa mungkin karena hasil buruk melawan Barcelona?
Posisiku sebagai asisten mendapat sorotan. Apakah aku harus menyusul keluar? Apakah aku harus kembali melatih tim reserve? Para petinggi klub melakukan rapat darurat. Keputusan sementara, aku akan menjadi manajer interim Real Madrid. Jika berhasil menjalankan tugas, aku akan menjadi manajer resmi. Namun, jika gagal, aku akan dikembalikan ke Castilla.
Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Cerpen Yoga Prasetya, Malang, 21 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H