"Terus? Lo kenapa?"
"Itu tadi...."
"Baris... Baris we..."teriak yang satu ke yang lain membuat Dhea tersendat bicara
"udah entar gue cerita, let's baris"
Momo pun manggut-manggut lalu mereka mengikuti langkah yang lain untuk ikut baris di lapangan. Matahari tak cukup terik waktu itu namun bisa membuat mata Dhea yang cipit memicing sampai tak terlihat.
"Eh kamu matanya yang ngilang maju ke depan nyadar pendek"kata seorang senior
Orang yang ditunjuk tetap saja tak merasa yaitu Dhea, Dhea asyik meminta perlindungan dari Momo
"Eh Mo, Lo kan gede nih halangin dung itu matahari buat gue gak nampak nih apa-apa"
"Siapa suruh cipit neng"balas Momo menjukurkan lidahnya
"Bokap nyokap yang buat ogeb"gerutu Dhea kesal
Karna keasyikannya berbicara, Dhea tak menyadari senior itu sudah berada di depannya lalu menarik lengan baju Dhea yang membuat Dhea terkejut