Mohon tunggu...
Yuda Krisna Dewi
Yuda Krisna Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Prodi Pendidikan Kimia

Write to be Written

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apakah Hanya Diabetes Melitus? Kenali Gangguan Lain Metabolisme Karbohidrat, Galaktosemia

23 April 2022   09:47 Diperbarui: 23 April 2022   13:41 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Galaktosemia disebabkan oleh adanya mutasi atau kelainan genetik dan defisiensi enzim yang membuat anak tidak dapat mengolah galaktosa sehingga anak kekurangan nutrisi dan gula menumpuk dalam darah. 

Penyakit galaktosemia ini memang bersifat menurun, yakni diwariskan dari orang tua yang menjadi pembawa genetik tersebut. Namun, perlu diketahui bahwa seorang anak baru akan mengalami galaktosemia jika mewarisi penyakit ini dari kedua orang tua yaitu ayah dan ibunys sekaligus.

Galaktosemia merupakan penyakit yang sangat langka, namun harus tetap diketahui faktanya. Di Indonesia juga kasus ini tergolong sangat langka, namun pernah ada satu kasus galaktosemia tipe 1 yang ditemukan pada tahun 2019 di Nusa Tenggara Timur. 

Anak ini dirujuk ke RSCM karena tubuhnya berwarna kuning dengan hati yang membesar dan kadar zat besi tinggi dalam tubuhnya. Sebenarnya hal ini dapat dicegah dengan melakukan skrining pada bayi baru lahirm namun sayangnya, Indonesia masih belum memiliki fasilitas tes galaktosa pada skrining bayi baru lahir. Hal ini mengakibatkan kondisi galaktosemia baru diketahui beberapa hari setelah bayi sempat mengkonsumsi ASI ataupun susu formula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun