Aku menyaksikan semua hal tersebut dengan mata terbuka lebar, gemuruh dalam dadaku terasa ikut panas terbakar.
Aku takut.
Aku sedih.
Aku sakit hati.
Aku marah.
Tapi aku, seorang anak kecil.
Bisa apa aku?
Bahkan ketika orang yang malang tersebut mengulurkan tangan tepat dihadapanku yang hanya berjarak 1-2 meter saja, sambil menggeliat dengan kobaran api yang semakin besar. Aku hanya bisa diam dan gemetar hebat.
Aku tidak bisa menangis.
Aku tidak bisa apapun.
Yang bisa aku lakukan, hanya melihat hingga adegan itu selesai.