Mohon tunggu...
Yessy Yoanne
Yessy Yoanne Mohon Tunggu... Seniman - Pembelajar belajar dalam mengajar.

Saya adalah perempuan biasa yang ingin melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar, sehingga hasilnya walaupun sederhana bisa menjadi sesuatu yang luar biasa. Mencintai dunia seni, khususnya dunia seni pertunjukan dan mayor yang dipilih adalah seni tari. Menyukai pada kesehatan organik, pengobatan alami dan penyembuhan diri. Dunia anak selalu menarik, sehingga sebagian besar waktu digunakan untuk berfokus pada dunia pendidikan seni anak-anak.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bau Hangus Itu Masih Terngiang

11 Februari 2024   01:51 Diperbarui: 11 Februari 2024   02:10 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin akhirnya dia bisa berpulang dengan tenang.

Sudah menerima kepergiannya yanv tidak adil, karena menyadari bahwa semua terjadi karena pilihannya yang kurang tepat untuk menjadi salah satu perampok pada hari itu.

Atau, sebenarnya dia masih ada disekitarku namun aku yang sudah 'mampet' kepekaannya?

Entahlah, yang jelas aku berusaha tiap mengingatnya dan momen menyedihkan itu, aku berdoa untuk ketenangannya dan juga keluarganya.

Bahkan untuk tiap luka orang-orang yang juga terkejut karena terpaksa menjadi saksi mata kematiannya yang tragis.

Untuk suami guru TK ku, para pria dewasa yang menyetujui eksekusi orang yang malang itu, agar disadarkan perbuatan dan perkataannya yang mematikan.

Juga untuk temanku, Nia dan Dek Nana yang menyaksikan kekejaman orang dewasa itu bersamaku, yang semoat membuat kami enggan melewati jalan itu untuk beberapa waktu karena trauma.

Hanya berharap, semua orang yang berada ditempat kejadian perkara saat itu, baik yang masih hidup maupun yang sudah tidak, diberikan ketenangan menjalani perjalanannya.

Hari ini, aku sudah tidak takut menjadi dewasa dan aku tahu, aku tidak akan menjadi orang dewasa yang menakutkan atau kejam kepada sesamaku.

Semua hidup berharga, semua orang berusaha.

Mari hidup menjadi versi terbaik kita masing-masing, dan saling memberi makna dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun