Mohon tunggu...
Yesi Ningrum
Yesi Ningrum Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sejarah Kebudayaan Islam di Kuwait

11 Mei 2019   10:38 Diperbarui: 11 Mei 2019   12:49 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejadian tersebut menjadi faktor yang melatar belakangi terjadinya invasi Irak ke Kuwait. Jadi karena faktor ekonomi (minyak) Irak yang semakin memburuk maka terjadilah invasi tersebut. Selain itu, Baghdad sebelumnya menuduh Kuwait merampok sumber minyak Irak di daerah Ramallah yang dipersengketakan Irak dan Kuwait, senilai 2,4 milyar dollar AS. 

Tuduhan lainnya bahwa Kuwait dan Uni Emirat Arab (UEA) telah menusuk dari belakang. Mereka dapat membanjiri minyak diseluruh dunia yang mengakitbatkan kerugian sebesar 14 milyar dolar AS di Baghdad. Akibat dari pelanggaran kuota OPEC yang dilakukan antara Irak dan Kuwait tersebut, mengakibatkan jatuhnya harga minyak sampai 15 dollar per barrel.

Posisi Irak yang berada di daerah land locked country atau negara yang tertutup ini mengakibatkan kerugian yang besar bagi Irak. Apalagi Irak mengandalkan komoditi minyak saja.  Presiden Saddam Husein dengan cara menginvasi Kuwait ini diharapkan mampu memulihkan perekonomian negaranya dengan cara jalan pintas seperti ini.

Tanggal 2 Agustus 1990 pukul 04.30 waktu setempat terdapat 300.000 tentara Irak dengan didukung 3500 tank, puluhan rudal Scud, Mic-29 dan beberapa pesawat Mirage menyerbu Kuwait.[10] Hanya dalam waktu 4 jam saja Irak mampu menguasai seluruh Kuwait. 

Kejadian  ini tentu dapat terjadi karena pengalaman tempur pasukan Irak pada saat perang Teluk I. Adanya perimbangan kekuatan yang mencolok antara Irak dan Kuwait. Saddam Husein mengangkat Gubernur di wilayah Kuwait untuk mengumpulkan sukarelawan supaya bertempur mempertahankan Kuwait, gubernur tersebut yaitu Ali Hassan Al-Majid.

Operasi pembebasan Kuwait yang diberi nama Operation Desert Storm (Operasi Badai Gurun) yang terjadi tanggal 17 Januari 1991 dimulai dengan dilancarkannya serangan udara melalui pesawat-pesawat tempur F-15 dan pesawat gabungan pasukan multinasional. 

Tembakan rudal Tomhawk dari kapal-kapal Multinasional di teluk menjadi pendukung serangan tersebut. Serangan pertama multinasional ini menggerakkan serangannya pada sasaran-sasaran sebuah pabrik yang diperkirakan memproduksi gas syaraf dan gas mostar yang terletak di sekitar 40 km barat daya Kota samara. Pabrik tersebut adalah pabrik terbesar yang ada di Irak.

Serangan pertama Irak tidak melakukan pembalasan. Tanggal 18 Januari 1991, barulah Irak melepaskan 8 rudal Scrud ke Israel dan Arab Saudi. Serangan ini dilandaskan dengan maksud untuk memperluas wilayah perang Teluk II dengan melibatkan Israel. 

Mereka ingin supaya tim multinasional pimpinan dari Amerika Serikat (AS) ini pecah dan negara-negara Arab mau membantu Irak. Tetapi Israel sudah di lobby terlebih dahulu oleh AS, maka Israel tidak membalas serangan Irak.

Tanggal 29 Januari 1991, tank-tank Irak berhasil memasuki kota Khafii di Arab Saudi dan mendudukinya selama 2 hari. Karena hal ini maka tim multinasional semakin gencar untuk membalas serangan dari pasukan Irak. Tanggal 13 Februari, bom-bom dari Amerika Serikat ini menghantam bunker-bunker sipil Irak yang menewaskan 300 orang penduduk sipil Irak.

Pasukan multinasional pimpinan Amerika Serikat melancarkan ultimatum terhadap Irak yang berisi bahwa pasukan Irak tidak segera ditarik mundur dari Kuwait, maka perang darat akan pecah, kejadian ini terjadi tanggal 23 Februari 1991. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun