Mohon tunggu...
Yermias Degei
Yermias Degei Mohon Tunggu... -

Satu yang pasti: setiap detik hidupku menuju detik matiku.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Perguruan Tinggi dan Korupsi: Catatan untuk PT di Tanah Papua

26 November 2011   13:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:10 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkait dengan penyelenggaraan program pendidikan anti korupsi, dunia pendidikan khususnya PT harus mulai memikirkan pembuatan kurikulum dan modul pendidikan anti korupsi yang diajarka di setiap tingkat pendidikan. Pendidikan anti korupsi tersebut bertujuan menanamkan nilai-nilai kejujuran dan keluhuran moral sejak dini kepada para pelajar. Tentunya materi pendidikannya akan berbeda-beda sesuai jenjang pendidikan. Dimulai dengan mengenalkan bagaimana hidup jujur dan mengapa jujur itu perlu untuk tingkat SD, begitu pula halnya dengan tingkat SMP. Sedangkan untuk tingkat SMA dan Perguruan Tinggi, materinya lebih ditekankan pada faktor budaya yang turut memengaruhi suburnya korupsi di Indonesia.

Selain menyusun kurikulum antikorupsi yang diajarkan oleh setiap mahasiswa, perguruan tinggi juga harus membersihkan dirinya dari birokrasi yang koruptif. Birokrasi yang terbatas dari korukpsi ini tidak hanya terjadi pada birokrasi rektorat/perguruan tinggi saja, tetapi birokrasi yang bersih dari korupsi juga harus terjadi pada birokrasi kemahasiswaan, seperti Senat Mahasiswa maupun Unit-unit Kegitan Mahasiswa lainnya.

Dalam hal melakukan upaya-upaya pemberantasan korupsi, PT dan mahasiswa harus menjadi garda terdepan. Sedangkan mahasiswa secara aktif dapat terus melakukan kampanye-kampanye antikorupsi. Meski dianggap kalah menarik dibanding penindakan, harus diakui peran Bidang Pencegahan dalam pemberantasan korupsi tak kalah penting. Efeknya memang tidak bisa dilihat sekarang, seperti kalau menindak koruptor. Efeknya baru ada nanti, beberapa tahun ke depan, untuk generasi mendatang. Kita harus mulai sekarang!

Dari blog pribadi saya, http://www.yerifile.co.cc untuk http://www.kompasiana.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun