Mohon tunggu...
Yeni Tetriyana
Yeni Tetriyana Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Pelita Raya

Hobby menulis memasak dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice PPG Daljab 2022 Bahasa Inggris

27 September 2022   22:21 Diperbarui: 27 September 2022   22:27 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan guru dan Siswa Dalam pengajaran dan Pembelajaran 

Tujuan yang ingin dicapai

  •  Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam menguasai pemahaman Teks Hortatory Exposition terkait fungsi sosial, struktur umum. 
  • Guru belum maksimal dalam pemanfaatan model pembelajaran kreatif dan inovatif, serta penggunaan metode, teknih dan strategi dalam pembelajaran berdasarkan karakteristik siswa dalam pembelajaran teks Hortatory Exposition. 

A. Situasi 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 AKSI 1

  •  Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
  •  Peserta didik tidak berminat dalam mengikuti pembelajaran.
  •  Peserta didik tidak memiliki motivasi dalam belajar bahasa Inggris.
  •  Pembelajaran tidak membuat siswa dapat meningkatkan kemampuan.
  •  Peserta didik merasa rendah diri karena guru kurang pendekatan dan kurang perhatian. 
  • Kondisi tersebut juga disebabkan karena model pembelajaran yang guru gunakan saat pembelajaran tentu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa.

Selama ini, model pembelajaran yang dilakukan oleh guru monoton dan hanya berpusat pada guru (Teacher centered). Guru memberikan materi lalu siswa mendengarkan, mengerjakan tugas dan latihan lalu memberikan test atau ulangan. Model pembelajaran yang tidak bervariasi ini disebabkan karena guru belum menguasai model pembelajaran yang mampu membantu siswa. 

AKSI 2

 Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :

  •  Guru kurang memahami langkah langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kreatif dan innovatif. 
  • Guru belum mampu mendesign RPP yang sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan dan menyesuaikan dengan karakter peserta didik dan materi yang diajarkan.

 Hal ini tentu menjadi akar penyebab kesulitan siswa dalam pemahaman teks bahasa Inggris. Selain itu, ketika membuat RPP, guru belum melakukan perencanaan matang dan memperhatikan karakter serta kebutuhan siswa. 

Yang menjadi peran dan tanggung jawab saya sebagai guru dalam praktik ini untuk mendesign pembelajaran yang kreatif, innovatif, menantang dan menyenangkan dengan menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi. 

B. Tantangan

 Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat.

 Diambil dari LK 1.2 kolom ekspolasi penyebab masalah. 

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara dengan teman sejawat, kepala sekolah dan pakar, maka dalam mencapai tujuan tersebut, beberapa tantangan yang dihadapi antara lain :

 AKSI 1 

  • Kurangnya pendekatan personal terhadap peserta didik dalam pembelajaran. 
  • Kurangnya konsentrasi dan motivasi dari pesertadidik selama proses pembelajaran. 
  • Faktor internal dan eksternal siswa ditambah tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan model pembelajaran yang kurang tepat serta konsep dan kurangnya kedisiplinan peserta didik. 
  • Faktor guru yang menyajikan pembelajaran menggunakan metode yang monoton dan membosankan

AKSI 2

 Guru belum menguasai penggunaan model, metode, strategi pembelajaran yang bervariasi dan relevan dengan kebutuhan siswa.

  •  Metode / strategi / media pembelajaran yang digunakan guru belum bervariasi. 
  • Kurangnya pemanfaatan TPACK oleh guru. 
  • Pemilihan media ajar yang belum tepat oleh guru
  •  Kurangnya kemampuan minat dan motivasi untuk membaca, memahami bahkan mempelajari Teks dan bahasa inggris itu sendiri

 Jadi dapat disimpulkan bahwa yang terlibat adalah guru yang harus meningkatkan kompetensi mengajarnya dan peserta didik yang harus termotivasi serta peran orangtua dan sekolah itu sendiri. 

C. Aksi

 Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.

 Seorang guru professional harus mampu mengatasi tantangan tersebut dengan melakukan beberapa langkah sebagai berikut : 

AKSI 1 

  • Strategi yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi peserta didik adalah dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.Guru mengembangkan RPP dengan kegiatan yang berpusat pada peserta didik 
  • Strategi yang dilakukan adalah memahami karakteristik peserta didik dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan peserta didik disesuaikan dengan model pembelajaran.
  • Berkaitan dengan model pembelajaran PBL, guru menggunakan pendekatan saintifik yang terdiri dari 5 tahapan / fase

Mengorientasikan peserta didk pada masalah. 

Mengorganisasikan peserta didik.

Membimbing penyelidikan individu / kelompok 

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya/diskusi. 

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 

  • Dan untuk membuat suasana kelas yang nyaman dan siswa betah, termotivasi serta semangat maka guru dapat mendesign ruang kelas dengan baik, mulai dari tata letak tempat duduk yang variatif, kebersihan kelas dan keindahan.

Aksi 2 

Guru harus belajar mandiri dan terus berinovasi dengan meningkatkan kemampuan diri memalui buku, seminar dan diskusi FGD dan MGMP, agar mampu menguasi model pembelajaran yang bervariasi sesuai kebutuhan siswa. Salah satunya dengan model pembelajaran Problem Based Learning yang secara tidak langsung memfasilitasi siswa untuk berpikir dan berperan aktif dalam pembelajaran.

  •  Siswa harus dibiasakan untuk beradaptasi dengan model -- model pembelajaran kreatif dan innovatif diantaranya adalah Problem Based Learning yang membuat mereka aktif sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman siswa dalam bahasa Inggris. 
  • Dalam melaksanakan model pembelajaran Problem Based Learning, guru harus mengintegrasikan teknologi baik dalam persiapan, proses, serta penilaian pembelajarannya. 
  • Media ajar yang digunakan guru harus sesuai dengan gaya belajar dan kebutuhan siswa sehingga diharapkan proses pembelajaran akan efektif dan efisien.

D. Refleksi Hasil dan dampak

 Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut.

 Setelah dilakukan model pembelajaran Problem based learning, berikut adalah dampak PBL: 

AKSI 1 

  • Penggunaan media berbasis TPACK yang diimplementasikan dalam bentuk slide, video maupun gambar secara umum dikatakan efektif dan sudah membuat peserta didik lebih semangat dan tidak mudah bosan. 
  • Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar. Hal ini terlihat dari keaktifan peserta didik.

dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan srategi tersebut, respon dari lingkungan sekitar yaitu peserta didik, teman sejawat, kepala sekolah dan guru pamong serta dosen memberikan respon positif. Diantaranya:

 Kegiatan AKSI 1 sebagian besar sudah sinkron dengan RPP hanya dibagian pemberian tujuan pembelajaran, guru belum utuh karena hanya brainstorming saja. 

Respon dari peserta didik yang menyukai kegiatan pembelajaran yang seru dan tidak membosankan. 

AKSI 2

  • Model pembelajaran Problem Based Learning ( PBL ) dipadu dengan metode KWL dan menggunakan media ajar berbasis tehnologi, mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa dalam belajar Hortatory exposition text. 
  • Model pembelajaran Problem Based Learning, dipadu dengan metode KWL dan menggunakan media ajar berbasis tehnologi,memberi motivasi peserta didik untuk belajar lebih giat dan tekun untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang diberikan oleh guru.
  •  Model pembelajaran Problem Based Learning, dipadu dengan metode KWL dan menggunakan media ajar berbasis tehnologi memacu para siswa untuk belajar dan bekerja berkelompok untuk mendapatkan dan mencari solusi dari permasalahan. 
  • Dalam proses Problem Based Learning, guru berhasi membangun rasa percaya diri siswa dalam belajar dan membuat siswa berperan aktif, semangat, bahagia dan tingkat keberhasilan dapat pemahaman materi lebih baik. 
  • Model pembelajaran PBL dan menggunakan media berbasis TPACK dapat membantu guru dalam menyampaikan materi lebih mudah dan kegiatan pembelajaran jauh lebih hidup.

 Dalam proses pembelajaran AKSI 2, secara keseluruhan sudah memenuhi rangkaian RPP yang ada, akan tetapi guru masih kurang memberikan latihan.

 Pembelajaran penting ( lesson learned) yang didapatkan dalam proses kegiatan yang sudah dilakukan : 

Pembelajaran yang saya dapatkan baik dari AKSI 1 dan AKSI 2 adalah :

  •  Dari kegiatan ini, saya dapat mendesign pembelajaran inovatif dan membuat media berbasis TPACK.
  •  Dengan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi yang diajarkan, pembelajaran terasa lebih menyenangkan serta dapat mengatasi masalah minat dan motivasi siswa yang sebelumnya rendah.
  •  Guru juga lebih dimudahkan dalam penyampaian materi dan dapat mewujudkan pembelajaran abad 21 untuk kemajuan peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun