Tujuannya apa ?
Supaya bisa menjadi Hakim yang adil untuk semua perkara yang dihadapinya.
Jadi kalau orang melihat Hakim hanya sekedar memutuskan perkara semaunya saja, ternyata tidak demikian dinamikanya.
Keputusan yang keliru akan berdampak positif dan negative bagi pihak-pihak yang terlibat.
Sebagai contoh, kalau MK melakukan kekeliruan ketika menguji Undang-Undang terhadap UUD 1945 apa akibatnya ?
Tentu saja seluruh Bangsa Indonesia yang akan dirugikan. Padahal Mahkamah Konstiitusi punya peran dalam memastikan bahwa hak-hak individu tetap terlindungi.
Karena dalam banyak kasus, hak-hak individu dapat terancam oleh undang-undang atau kebijakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip konstitusional. Oleh karena itu, tugas mahkamah adalah untuk memastikan bahwa hak-hak ini dihormati dan tidak dikorbankan atas nama kepentingan politik atau sosial.
Seperti waktu saya KKN dulu, warga desa minta kami untuk melakukan penyuluhan hukum, karena alasannya "Supaya kami tidak sedikit-sedikit dihukum, padahal kami tidak mengerti hukum (undang-undang)."
Karena itu ulang tahun Mahkamah Konstitusi adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan sejauh mana institusi ini telah berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat.
Peran Mahkamah Konstitusi semakin relevan dalam menghadapi beragam tantangan di tengah dunia yang terus berubah. Globalisasi, teknologi, dan dinamika sosial telah memberikan dampak pada sistem hukum dan memberikan tantangan baru bagi Mahkamah Konstitusi untuk tetap berada di garis depan dalam memutuskan perkara yang kompleks dan inovatif.
Sama seperti manusia yang berulang tahun ke-20, disinilah tantangan Mahkamah Konstittusi untuk merangkul Bangsa Indonesia dalam komitmen dan cinta, sehingga terjadi keintiman yang mesra antara MK dan masyarakat.