"Aku merasa seperti hendak dibodohi."
"Apa yang membuatmu akan mempercayaiku?"
Utari terlihat sibuk mempermainkan pinggiran tasnya. Sebenarnya ada banyak sekali hal yang ingin dia tanyakan kepada Bagus. Namun nyalinya seketika ciut, manakala pria itu menatap dalam.
"Baiklah, aku percaya! Bagaimana permainannya?"
Bagus Pandhita tampak menyeringai senang, dan Utari menyesal mengiyakan permintaan pria itu. Namun dia yakin, Bagus tidak akan meminta macam-macam darinya, atau dia akan merasakan akibatnya.
"Masing-masing dari kita hanya akan menebak berapa lama kira-kira benda ini akan terbuka. Jawaban yang paling mendekati, maka dialah yang akan menang."
"Baiklah, aku setuju. Lalu hadiahnya?"
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H