Mohon tunggu...
Yasintus Ariman
Yasintus Ariman Mohon Tunggu... Guru - Guru yang selalu ingin berbagi

Aktif di dua Blog Pribadi: gurukatolik.my.id dan recehan.my.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Jiwa Tersangkar (1)

14 Mei 2019   09:41 Diperbarui: 14 Mei 2019   09:55 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat aksi Misel terhadap dirinya, perempuan juru masak itu menarik nafas dalam-dalam. Ia terpesona oleh kerlingan mata Misel. Mata seorang pria bertubuh atletis dan berwajah tampan yang jika disandingkan dengan dirinya akan terlihat kontras. Hitam versus putih, keriting versus lurus, gembrot versus langsing, rendah versus tinggi dan jelek versus tampan.

"Tapi..., mengapa Misel melakukan hal itu? Bukankah dia adalah pria berjubah putih yang kelak akan menjadi imam selibater? Adakah dia sedang menyembunyikan syawat di balik jubah?"

Inilah sekelumit pertanyaan yang berkecamuk dalam pikiran perempuan juru masak itu. Ia bingung bercampur gembira dengan keraguan yang teramat besar. Ia sadar betul jika paras dan postur tubuhnya sama sekali tidak membangkitkan minat pria pada umumnya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun