Metode Kontemplatif, pengetahuan yang diperoleh lewat intuisi ini bisa diperoleh dengan cara berkontemplasi seperti yang dilakukan oleh al-Ghazali.
Metode Dialektis, tahap logika yang mengajarkan kaidah-kaidah dan metode-metode penuturan juga analisa sistematis tentang ide-ide untuk mencapai apa yang terkandung dalam pandangan.
Persyaratan Epistimologi
Pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu apabila dapat memenuhi persyaratan-persyaratan, sebagai berikut.
Ilmu mensyaratkan adanya objek yang teliti, baik yang berhubungan dengan alam (kosmologi) maupun tentang manusia (biopsikososial). Ilmu mensyaratkan adanya obyek yang diteliti.
Ilmu menyatakan adanya metode tertentu, yang didalamnya berisi pendekatan dan teknik tertentu. Metode ini dikenal dengan istilah metode ilmiah.
Pokok permasalahan (subjek matter atau focus of interest). Ilmu mensyaratkan adanya pokok permasalahan yang akan dikaji. Ketika masalah-masalah itu diangkat dan dibedah dengan pisau ilmu maka masalah-masalah yang sederhana tidak menjadi sederhana lagi. Masalah-masalah itu akan berubah dari sesuatu yang mudah menjadi sesuatu yang sulit, dari sesuatu yang sederhana menjadi sesuatu yang rumit (complicated).
Aliran Epistimologi
EmpirismeÂ
Empirisme adalah sebuah orientasi filsafat yang berhubungan dengan kemunculan ilmu pengetahuan modern dan metode ilmiah. Empirisme menekankan bahwa ilmu pengetahuan manusia bersifat terbatas pada apa yang dapat diamati dan diuji.
RealismeÂ