Hampir dalam satu desa itu kita kenal satu sama lain, apalagi ketika lebaran tiba, kami dan teman teman biasa setelah shalat idul fitri berlalan sampai malam mengunjungi setiap rumah untuk bersalaman.
Untuk Penerangan saat itu ketika malam belum ada lampu listrik, Kami biasa menggunakan pelita minyak. Sedangkan keluarga yang menggunakan lampu patromak merupakan orang kaya di desa, yang biasanya mata pencahariannya berdagang jual sembako.
Untuk kebutuhan hiburan, malam hari kami dan teman teman berjalan kaki menuju tempat orang kaya yang memiliki TV, itupun masih TV hitam putih dan masih menggunakan daya aki.
Dengan ukuran TV 14 inc hitam putih, kamipun nonton bareng bersama masyarakat lain seperti layar tancap yang saat itu hanya channel TVRI saja. Acara yang kami senangi saat itu adalah film combat, Film tembak tembakan yang hanya memiliki 5-10 pasukan namun bisa mengalahkan berbagai musuh dan rintangan.
Listrik masuk ke Desa Trimulya sekitar tahun 1995, itupun kadang hidup 12 jam dan mati lampu juga lama lebih dari 12 jam, tapi kita sangat senang sudah bisa menikmati listrik.
Kesabaran Berbuah Manis
Pada tahun 2000-an keatas, Pabrik Kelapa Sawit Masuk. Hal ini yang merupakan tonggak perubahan perekonomian masyarakat trans.
Perusahaan menawarkan Program Kelapa Sawit Plasma, Perusahaan menyewa lahan para penduduk untuk ditanami sawit dan membagi keuntungan dengan bagi hasil dengan lama kontrak yang telah ditentukan perusahaan.
Masyarakat trans pun ramai ramai mendaftarkan diri untuk menyewakan lahan mereka ke perusahaan dan ada sebagian masih mempertahankan lahan sawah mereka untuk tetap bercocok tanaman padi.
Hadirnya Perkebunan Kelapa Sawit, memberikan lapangan pekerjaan yang sangat luas, masyarakat trans ada yang bekerja sebagai penanam sawit, perawat sawit, pemanen sawit bahkan ada yang bekerja di kantor perusahaan sawit.
Perekonomian pun semakin tumbuh, masyarakat trans sudah banyak yang punya uang, dan mencoba membeli lahan kosong dengan harga murah dan menanam sawit sendiri karena mereka sudah mengetahui ilmu persawitan dari perusahaan.
Bahkan ada yang sudah mampu membeli truk untuk angkutan buah sawit dijual ke perusahaan. Namun, seiring kemajuan pesat perkebunan kelapa sawit, Permasalahan selanjutnya adalah Jalan yang rusak parah karena setiap hari dilewati ber ton ton truk bermuatan buah sawit.