Mohon tunggu...
Muhammad Ainul Yaqin
Muhammad Ainul Yaqin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Teknik Informatika yang menekuni Bidang keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi, Manajemen Proses Bisnis, Process Mining, dan Arsitektur Enterprise.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Toxic Masculinity: Saat AI Lebih Jago Ngukur Emosi daripada Manusia

3 Desember 2024   12:08 Diperbarui: 3 Desember 2024   12:14 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bing.com/images/create/

Apakah kita bisa hidup di dunia tanpa toxic masculinity? Mungkin nggak sepenuhnya hilang, tapi kita bisa pelan-pelan menguranginya. Dengan kombinasi edukasi, perubahan budaya, dan teknologi seperti AI, ada harapan kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan sehat secara emosional.

Dan yang terpenting, ingatlah: menjadi maskulin bukan berarti harus toksik. Cowok boleh nangis, boleh galau, dan boleh minta tolong. Karena pada akhirnya, maskulinitas sejati adalah tentang menjadi manusia yang utuh---dengan segala emosi dan kekuatannya.

Jadi, next time kalau ada yang bilang, "Cowok kok nangis?" Jawab aja, "Cowok nangis? Ya boleh lah. Itu namanya punya hati, bukan toksik!"

Referensi:

Harrington, C. (2021). What is "toxic masculinity" and why does it matter?. Men and masculinities, 24(2), 345-352. 

Steven, M., Sanders., Claudia, Garcia-Aguilera., Nicholas, C., Borgonana., John, Sy., Gianna, Comoglio., Olivia, A., M., Schultz., Jacqueline, Goldman. (2024). The Toxic Masculinity Scale: Development and Initial Validation.   doi: 10.31234/osf.io/gcp5u 

Carral, U., & Elas, C. (2024). Aplicacin de herramientas de IA como metodologa para el anlisis de la toxicidad en la conversacin en redes sociales: Estudio de caso de la poltica espaola en Twitter. Revista Latina De Comunicacin Social, (82), 1--18. https://doi.org/10.4185/rlcs-2024-2205 

Kumar, V., & Tripathy, B. K. (2020). Detecting toxicity with bidirectional gated recurrent unit networks. In Intelligent Computing and Communication: Proceedings of 3rd ICICC 2019, Bangalore 3 (pp. 591-600). Springer Singapore.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun